Dark/Light Mode

PKB Dan Nasdem Masih Tanda Tanya

Anies-Sohibul Belum Aman

Kamis, 27 Juni 2024 08:10 WIB
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu memberikan keterangan terkait Pilkada Jakarta di Jakarta, Selasa (25/6/2024).
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu memberikan keterangan terkait Pilkada Jakarta di Jakarta, Selasa (25/6/2024).

RM.id  Rakyat Merdeka - Keputusan PKS mendeklarasikan Anies Baswedan-Sohibul Iman sebagai pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta belum aman. Pasalnya, rekan koalisi PKS yaitu PKB dan Nasdem belum memberikan dukungan untuk duet itu. Tanpa tambahan partai lain, tiket Anies-Sohibul tidak cukup memenuhi syarat maju di pilkada.

Wakil Sekretaris Jenderal PKB Syaiful Huda mengatakan, duet AMAN versi PKS belum final. Masih ada peluang perombakan.

“PKS memang menang di Pileg Jakarta, tapi suaranya nggak sampai 20 persen, karena baru 18 kursi. Sementara 20 persennya itu 22 kursi,” kata Huda, di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Rabu (26/6/2024).

Baca juga : Miris, 1.000 Wakil Rakyat Main Judol

Huda menyebut, keputusan PKS mengawinkan Anies dengan kadernya, terlalu grasa-grusu. PKS, kata dia, bakal kesulitas menggandeng teman koalisi. Sebab, parpol lain sulit dukung jagoan Pilkada yang sudah dipasangkan dari awal. “Di mata saya sih blunder,” kritiknya.

Kalau sikap ngotot PKS ini diteruskan, kata Huda, maka Anies yang terkena dampaknya. “Koalisi bisa deadlock. Bisa nggak dapat teman mitra Koalisi,” ujar Ketua Komisi X DPR itu.

Menurut Huda, terdapat dua hal yang tidak tepat dalam keputusan PKS mencalonkan Anies-Sohibul di Pilgub Jakarta 2024. Pertama, keputusan itu diambil setelah PKS mengumumkan Sohibul sebagai Cagub yang diusung di Pilgub Jakarta 2024. Bahkan, jaraknya hanya 2 hari, lalu dikoreksi Presiden PKS Ahmad Syaikhu.

Baca juga : KIM Belum Kompak Untuk Pilgub DKI, Jabar, Jateng

Menurutnya, perubahan sikap itu menunjukkan adanya kegamangan di internal PKS. “Problem lainnya, langsung memasangkan antara Mas Anies dan Mas Sohibul Iman,” tutur Huda.

Penolakan juga datang dari Ketua DPW NasDem Jakarta, Wibi Andrino. Kata dia, NasDem maunya Anies berpasangan dengan kadernya. Entah itu Ahmad Sahroni ataupun dirinya sendiri.

“Kami masih menunggu arahan dari Ketua Umum NasDem Bapak Surya Paloh,” ungkap Wibi.

Baca juga : Syaiful Huda: Membangun Koalisi Jadinya Lebih Rumit

Meskipun Anies masuk radar teratas sebagai cagub, NasDem tidak ingin terburu-buru memberikan surat tugas kepada AMAN. NasDem masih mempertimbangkan figur yang akan diusung pada Pilkada Jakarta 2024 nanti.

“Pilkada kali ini, mungkin di Jakarta NasDem agak dalam posisi di ujung, tetapi pasti akan mengambil suatu keputusan,” terang Wibi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.