Dark/Light Mode

Efek Program Bansos Dan Latihan Kerja

Hore, Kemiskinan Di Jakarta Turun

Jumat, 28 Juni 2024 06:50 WIB
Suasana rumah di bantaran kali Ciliwung kawasan Manggarai, Jakarta, Selasa (18/6/2024). Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengungkapkan angka kemiskinan ekstrem menurun. (Foto: NG Putu Wahyu Rama/RM)
Suasana rumah di bantaran kali Ciliwung kawasan Manggarai, Jakarta, Selasa (18/6/2024). Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengungkapkan angka kemiskinan ekstrem menurun. (Foto: NG Putu Wahyu Rama/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Angka kemiskinan di Jakarta mengalami penurunan. Hal tersebut diklaim buah hasil program bantuan sosial (bansos) dan pelatihan kerja.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengungkapkan angka kemiskinan ekstrem menurun. Pada September 2022 angka kemiskinan 0,66 persen, turun menjadi 0,57 persen pada Maret 2023.

“Pekerjaan rumah kita, menu­runkan kemiskinan 0,57 persen. Kalau kita tidak coba lebih giat dan serius, hal ini menjadi pekerjaan yang agak sulit,” ujar Koordinator Sekretariat Tim Koordinasi Penanggulangan Ke­miskinan (TKPK) DKI Jakarta Sugeng Agus Subekti dalam Rapat Koordinasi TKPK DKI Jakarta yang diadakan secara daring, Selasa (25/6/2024).

Kemiskinan ekstrem, yakni kondisi kesejahteraan seseorang yang memiliki pengeluaran per kapita per hari di bawah Rp 10.739 per orang per hari atau sekitar Rp 322.170 per orang per bulan.

Baca juga : Paraguay Vs Brazil, Duel Pelampiasan

Sugeng menyebut, Jakarta Barat (Jakbar) berhasil menekan kemiskinan ekstrem sampai 0 persen pada 2023. Capaian ini menunjukkan target yang ditetapkan melalui Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2022 untuk tahun 2024, tercapai.

“Kami apresiasi Jakarta Barat. Sementara tertinggi masih di Ja­karta Utara (Jakut) sebesar 1,23 persen,” kata dia.

Terkait profil kemiskinan DKI Jakarta pada 2023, dia mencatat kemiskinan sebesar 4,44 persen atau menurun jika dibandingkan tahun sebelumnya, 4,69 persen.

Namun demikian, ditegaskan Sugeng, masih ada tantangan yang cukup besar untuk bisa menurunkan ke level 1,53 persen pada 2026.

Baca juga : Pecco Pengen Kuasai Assen

Jakarta Selatan (Jaksel) ter­catat memiliki persentase ke­miskinan terendah jika dibandingkan dengan wilayah lain di DKI Jakarta, yakni sekitar 3,1 persen pada 2023.

Sementara Kepulauan Seribu menjadi wilayah dengan persen­tase kemiskinan tertinggi, yakni sebesar 13,13 persen pada tahun yang sama.

Tingkat kemiskinan di wilayah lainnya, yakni Jakut berada pada angka 6,78 persen, Jakarta Pusat (Jakpus) sebesar 4,68 persen.

Apabila dibandingkan dengan wilayah lain di Indonesia, Jakarta berada di posisi ketiga sebagai provinsi dengan tingkat kemiskinan terendah setelah Bali dan Kalimantan Selatan pada 2023.

Baca juga : KPK Tetapkan Tersangka Korupsi Penyaluran Banpres

Capaian itu naik satu pering­kat dibandingkan tahun lalu, yakni pada posisi keempat.

“Target tingkat kemiskinan yang ingin kami capai pada 2025 adalah 3,94 persen dan pada 2026 sebesar 3,69 persen. Jadi, masih ada gap (jurang/jarak) sekian persen bila kami tidak mencoba melakukan upaya yang cukup serius,” ujar Sugeng.

Wakil Kepala Badan Peren­canaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta Tri In­drawan menuturkan, program konvergensi penanggulangan ke­miskinan baik dari apemerintah maupun nonpemerintah harus mengacu pada data sasaran yang terpadu dan akurat serta berbasis nama, alamat, dan Nomor Induk Kependudukan (NIK).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.