Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

BP2TPTH Ingin Lebih Dekat dengan Petani

Selasa, 19 November 2019 21:18 WIB
Kepala BP2TPTH Kementerian LHK, Jonny Holbert Panjaitan (kedua kanan). (Foto: Istimewa)
Kepala BP2TPTH Kementerian LHK, Jonny Holbert Panjaitan (kedua kanan). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan (BP2TPTH), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) ingin lebih kolaboratif dengan petani yang ada di lingkungan wilayah BP2TPTH di Parungpanjang, Kabupaten Bogor.

"Kami ingin terus bersinergi dan mampu berkontribusi nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Parungpanjang," kata Kepala BP2TPTH, Jonny Holbert Panjaitan, di Bogor, Selasa (19/11). 

KHDTK, kata Jonny, merupakan wadah untuk para peneliti silvikultur dalam mengujicobakan teknik dan metode penanaman tanaman hutan sehingga menjadi bibit yang unggul dan siap untuk dilepas ke masyarakat. "Salah satu hal yang dibangun untuk mewujudkan itu adalah pembangunan Sumber Benih (SB). Saat ini KHDTK Parungpanjang telah memiliki dua Sumber Benih Tanaman Hutan yang bersertifikat," ujarnya.

Baca juga : Dirawat Inap Lagi, Ria Irawan Banjir Doa dan Dukungan Netizen

Jonny membeberkan, sumber benih tanaman hutan yang bersertifikat itu telah ditetapkan pada 28 Oktober 2019 dengan Nomor Sertifikat 522/052/S.SB-5/SPTH/2019. Yakni Kebun Benih Semai Mahoni (Switenia macrophylla) yang luasnya sekitar 4 Ha dengan jumlah pohon 651 batang.

"Kebun Benih Semai Mahoni ini berpotensi memproduksi kurang lebih 415 gram per pohon per tahun dan potensi sumber benih kurang 270 kilogram per tahun dengan asal benih merupakan konversi uji keturunan," ucapnya.

Selain itu kata Jonny, ada juga Kebun Benih Semai Gempol (Nuclea orientalis) dengan Sertifikat Nomor: 522/051/S.SB-5/SPTH/2019 yang diberikan pada tanggal 28 Oktober 2019 oleh Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Sertifikasi dan Perbenihan Tanaman Hutan Dinas Kehutanan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Baca juga : Tantangan Pendidikan Harus Diatasi dengan Sinergi

"Ada pun luas areal Kebun Benih Semai Gempol seluas 2 Ha dengan jumlah pohon 380 batang, potensi produksi per pohon ± 5,15 gram/pohon/tahun dan potensi produksi sumber benih kurang lebih 1,9 kilogram per tahun, dengan asal benih merupakan Konversi Uji Keturunan 49 Famili," katanya.

Peneliti utama kepakaran Silvikultur BP2TPTH, Danu, mengatakan, bagi para peneliti sosial ekonomi KHDTK Parungpanjang merupakan sarana laboratorium lapangan untuk memperlihatkan bagaimana praktek pengelolaan kolaboratif hutan bersama masyarakat dapat sinergis. "Karena dalam menajemen pengelolaannya KHDTK Parungpanjang turut melibatkan masyarakat sekitar dengan memberikan akses lahan garapan di sela tanaman penelitian," ujarnya.

Masyarakat yang menggarap lahan, berjumlah sekitar 86 orang, dan tergabung menjadi kelompok-kelompok tani hutan berdasarkan kedekatan wilayah garapannya. "Dari empat desa yang berbatasan langsung yakni Desa Tapos dan Desa Batok, Kecamatan Tenjo, Desa Jagabaya dan Desa Gintung Cilejeut, Kecamatan Parungpanjang. Yang terbanyak menjadi petani penggarap adalah masyarakat Kampung Babakan, Desa Tapos, dan masyarakat Kampung Taloktok, Desa Jagabaya, Kecamatan Parungpanjang," katanya. [KW]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.