Dark/Light Mode

Djumala BPIP: Menlu Retno Menjalankan Wajah Baru Diplomasi

Rabu, 21 Agustus 2024 21:29 WIB
Djumala BPIP: Menlu Retno Menjalankan Wajah Baru Diplomasi

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah meluncurkan dua buku mengenai perjalanan diplomasi Indonesia selama 10 tahun jabatannya. Karya berjudul 'Jejak Diplomasi Retno Marsudi' dan 'Saya Bukan Siapa-Siapa' itu diapresiasi Dewan Pakar Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Darmansjah Djumala.

"Pada hakikatnya, pelaksanaan diplomasi Indonesia selama 10 terakhir adalah jejak sejarah perjalanan bangsa," nilai Djumala, kepada Rakyat Merdeka. 

Baca juga : Jumat Berkah, Relawan Mas Gibran Berikan Makanan Bergizi Dan Cukur Gratis

Pada buku pertama, sorot Djumala, tergambarkan kiat diplomasi Indonesia ketika menghadapi tekanan dan tarikan kepentingan politik. Di mana, Indonesia berperan sebagai bridge builder bagi dua pihak yang berseteru.

"Menlu Retno mematrikan cerita sukses dalam diplomasi Indonesia sebagai Ketua G20 pada 2022. Di tengah keraguan publik akan keberhasilan Indonesia sebagai Ketua, Menlu dengan mesin diplomasinya ternyata sukses ajak duduk bareng negara untuk mengatasi isu pasca pandemi dan perang Ukraina-Rusia," tutur Eks Duta Besar RI untuk Austria dan PBB itu. 

Baca juga : Di Pertemuan Menlu, Retno Blak-blakan Ogah ASEAN Dijadikan Boneka Kekuatan Besar

Djumala menegaskan, Menlu Retno sejatinya telah menjalankan wajah baru diplomasi. Saat mengajak dialog para pemimpin negara lain mencapai kesepakatan berupa program konkret dan tangible results. 

"Menlu Retno juga sangat aktif membantu negara sahabat yang sedang dilanda konflik. Menjadi bridge builder dalam perdamaian antar kelompok di Afganistan. Soal isu pengungsi Myanmar, bekerja sama dengan Bangladesh, Indonesia juga turut aktif membantu penyelesaian dan repatriasi etnik Rohingya," nilainya. 

Baca juga : Cuaca Jakarta Hari Ini Mendung, Info BMKG: Hujan Hanya Di Kepulauan Seribu

Djumala pun memuji kala Indonesia pro aktif memberikan bantuan bagi negara-negara yang tertimpa musibah, bencana alam, korban konflik seperti di Palestina.

"Bantuan untuk korban bencana dan pengungsi akibat perang sejatinya diplomasi kemanusiaan yang diinspirasi nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila," tandasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.