Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kejuaraan Anggar Asia 2025 Wujud Nyata Kolaborasi Olahraga dan Pariwisata
- Ramos Jagokan El Real Juara Piala Dunia Antarklub 2025
- Borussia Dortmund Tertahan, River Plate Bantai Wakil Jepang
- Singo Edan Gercep Konsolidasi Sambut Liga 1
- Gunung Lewotobi Laki-laki Naik Ke Level IV, Jauhi Radius 7 Km Dari Pusat Erupsi
Literasi Digital Indonesia Baru 62 Persen, Masih Di Bawah Rata-rata ASEAN
Senin, 9 September 2024 17:01 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Literasi digital Indonesia baru mencapai angka 62 persen. Angka ini derada di bawah rata-rata negara ASEAN lain, yakni 70 persen. Hal itu menjadi tantangan tersendiri untuk meningkatkan kemampuan literasi digital (kecakapan digital) para siswa dan tenaga pendidik guna menunjang sukses belajar online.
”Kecakapan digital diperlukan untuk meningkatkan keterampilan pelajar saat hidup berdampingan dengan teknologi dan tidak tertinggal informasi,” tutur Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Metro Fezal Aferizal, dalam webinar Literasi Digital untuk Segmen Pendidikan, di Kota Metro, Lampung, Senin (9/9/2024).
Fezal mengatakan, era digital membuat mayoritas penduduk dunia (generasi milenial dan generasi Z) sudah hidup berdampingan dengan teknologi informasi. Banyak keuntungan yang didapat dengan cerdas berliterasi digital.
”Untuk itulah, Kemendikbudristek berinisiatif membuat bermacam program yang didukung berbagai platform teknologi hingga ke tingkat satuan pendidikan,” terang Fezal Aferizal,ndalam diskusi online yang dipandu moderator Nabila Amanda Putri itu.
Baca juga : Cobra Dental Indonesia Soroti Pentingnya Digitalisasi Dunia Kedokteran Gigi
Dalam diskusi virtual bertajuk ”Sukses Belajar Online dengan Kemampuan Literasi Digital”, Fezal menyebut, transformasi digital yang dilakukan satuan pendidikan dan Pemerintah Daerah memberikan teknologi ramah pengguna untuk membantu Satuan Pendidikan melakukan penganggaran, penatausahaan, pembelanjaan, dan pelaporan.
Selain itu, sambung Fezal, transformasi digital akan bermanfaat bagi pengembangan sistem yang mempermudah berbagai pihak pengambil kebijakan dalam mengakses data pengelolaan sekolah, dan mengoptimalkan pemanfaatan perangkat TIK dan fasilitas akun belajar.id sebagai bagian dari transformasi pembelajaran.
”Transformasi ini akan melibatkan kepala sekolah, pendidik dan tenaga kependidikan, untuk menciptakan ekosistem transformasi pembelajaran termasuk pada bagian teknologi,” jelas Fezal, di hadapan pelajar yang mengikuti diskusi dengan menggelar nonton bareng (nobar) dari sekolah masing-masing.
Sejumlah sekolah yang menggelar nobar diskusi online di Kota Metro dan sekitarnya, antara lain SMPN 1, SMPN 2, SMPN 3, SMPN 5, SMPN 6, SMPN 7, SMPN 8, SMPN 9, dan SMPN 10 Metro, SMP Muhammadiyah 1 Metro, SMP Muh. Ahmad Dahlan, SMA Muh. At Tanwir, SMP Kartikatama, dan SMP TMI Roudlatul Qur’an.
Baca juga : Presiden Nonton Meski Ngantuk
Dari sudut pandang berbeda, dosen Universitas Dr Soetomo Surabaya Meithiana Indrasari mengatakan, pemanfaatan teknologi digital untuk pembelajaran di dunia pendidikan perlu kompetensi dan pemahaman ihwal keamanan digital.
”Kompetensi itu meliputi pemahaman untuk mengamankan perangkat digital, identitas digital, mewaspadai penipuan digital, paham rekam jejak digital, serta pemahaman keamanan digital bagi anak,” rinci Meithiana Indrasari.
Untuk sukses belajar online dengan kemampuan literasi digital, menurut dosen Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Eko Pamuji, butuh kecakapan bermedia digital dari penggunanya.
”Kecakapan itu mencakup kemampuan untuk mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan lunak dalam lanskap digital, mesin pencarian informasi, aplikasi percakapan dan media sosial, serta aplikasi dompet digital, lokapasar, dan transaksi,” jelas Eko.
Baca juga : Hasil Audit ICAO, Keamanan Penerbangan Indonesia Di Atas Rata-rata Dunia
Nobar diskusi seperti digelar di Kota Metro, Lampung, ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD). GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.
Sejak dimulai pada 2017, sampai dengan akhir 2023, program ini tercatat telah diikuti 24,6 juta orang. Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia hingga akhir 2024.
Kecakapan digital menjadi penting. Sebab, menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya