Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Dicalonkan Jadi Dewas KPK

Artidjo Naikin Pamor Jokowi

Kamis, 19 Desember 2019 06:48 WIB
Artidjo Alkostar (Foto: Istimewa)
Artidjo Alkostar (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - PRESIDEN Jokowi sedang menimbang-nimbang mengangkat eks Hakim Agung Artidjo Alkostar, sebagai calon anggota Dewan Pengawas (Dewas) KPK. Kalau sampai Artidjo beneran masuk Dewas KPK, pamor Jokowi diperkirakan akan naik lagi, karena memilih “algojo koruptor” dalam Dewas KPK.

Harus diakui, setelah menyetujui revisi UU KPK baru, pamor Jokowi sempat meredup di kalangan penggiat anti korupsi.

Nah, Artidjo bisa jadi obat mujarab mengembalikan marwah Jokowi dalam memimpin pemberantasan korupsi.

Jokowi awalnya mengungkapkan, sudah ada beberapa nama yang masuk untuk dicalonkan sebagai Dewan Pengawas KPK. Nama-nama itu, disebutnya ada yang berasal dari unsur hakim, jaksa, mantan pimpinan KPK, ekonom, akademisi, dan ahli pidana.

Dia kemudian menyebut tiga nama. Salah satunya, Artidjo. “Ada hakim Albertina Ho, itu tapi belum diputuskan lho ya, Pak Artidjo, saya ingat tapi lupa, dan belum diputuskan,” tutur Jokowi di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (18/12).

Satu calon lagi adalah Ketua KPK pertama, Taufiequrachman Ruki.

Baca juga : OSO Pilih Hati Nurani

Artidjo Alkostar yang merupakan mantan Ketua Kamar Pidana MA, dikenal sebagai “algojo koruptor”. Putusannya kerap memperberat vonis terdakwa kasus korupsi. Dia sudah pensiun pada Mei 2018.

Albertina Ho dikenal sebagai Ketua Majelis Hakim, yang menyidangkan kasus suap mafia pajak Gayus Tambunan di PN Jakarta Selatan.

Saat ini, Albertina Ho menjabat sebagai Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Kupang. Sementara, Taufiequrachman Ruki adalah Ketua KPK periode 2003-2007 dan pelaksana tugas Ketua KPK 2015.

Seleksi kandidat anggota Dewan Pengawas KPK dilakukan oleh tim internal Istana yang dikomandani Mensesneg Pratikno. Beberapa anggotanya adalah Ari Dwipayana, Sukardi Rinakit, Dini Purwono, dan Fadjroel Rachman.

Jokowi memastikan, orang-orang yang terpilih sebagai Dewan Pengawas adalah orang-orang yang baik. “Saya kira, itu namanya ya. Nanti ditunggu sehari saja kok, yang jelas nama-namanya nama yang baik lah. Saya memastikan nama yang baik,” tegas Jokowi.

Mengenai calon dari jaksa dan ekonom, Jokowi belum mau menyebutkan nama-nama mereka. “Jaksa siapa ya, ada jaksa yang tidak aktif lagi (pensiun) kelihatannya, kalau ekonom masuk biar seimbang,” tutur Presiden.

Baca juga : Paloh Tak Berani Melawan Jokowi

Jokowi mengaku, masih akan terus menyaring usulan nama-nama tersebut sampai Kamis (19/12). Sementara pelantikan dilakukan keesokan harinya, berbarengan dengan pelantikan pimpinan KPK terpilih yang dinakhodai Firli Bahuri.

Munculnya nama Artidjo langsung diapresiasi Ketua KPK Agus Rahardjo. Dia menilai, Artidjo pas menempati posisi itu. “Ya baguslah kalau memang Pak Artidjo, kita kenal sangat bagus kan,” ujar Agus di Anti-Corruption Learning Center (ACLC), Rabu (18/12).

Wakil Ketua, KPK Alexander Marwata juga ikut menyambut baik. Artidjo, dinilainya punya komitmen tinggi dalam memberantas korupsi.

Jika Artidjo dipilih sebagai Dewas, maka di KPK akan ada tiga “pengadil”. Selain Alex dan Artidjo, ada juga Nawawi Pomolango, hakim ad hoc Pengadilan Tipikor, yang terpilih sebagai Wakil Ketua KPK.

“Artinya pengawasannya lebih bagus. Kita lebih hati-hati,” ujar Alex di tempat yang sama.

Tetapi, siapa pun yang akan menduduki posisi itu, yang penting memiliki komitmen yang sama untuk memberantas korupsi. “Nanti kalau Dewas menghambat, nanti saya kasih informasi wartawan. ‘Ini lho Dewas menghambat pemberantasan korupsi’. Jangan khawatir,” ancam eks hakim ad hoc Pengadilan Tipikor itu.

Baca juga : Digosipkan Jadi Dewan Pengawas KPK, Ini Tanggapan Antasari dan Ahok

Alex juga berharap, Dewas yang memiliki kewenangan luas, tidak bekerja di luar kendali. Wadah Pegawai (WP) KPK yang selama ini kerap mengkritik Presiden Jokowi, kini mendukung.

“Tentu saja jika itu benar akan menjadi hal positif karena masyarakat sudah mengenal rekam jejak, integritas dan sikap antikorupsinya,” ujar Ketua WP KPK, Yudi Purnomo Harahap. Artidjo, disebutnya merupakan momok bagi koruptor.

DPR dan MPR juga mendukung. “Kalau betul Pak Artidjo masuk Dewan Pengawas, saya kira ini prospek yang baik,” ujar anggota Komisi III DPR Trimedya Panjaitan. Dia yakin, KPK bakal makin kuat.

“Menurut saya, perlu didukung karena itulah pilihan yang terbaik yang sudah dipikirkan secara masak-masak, termasuk pilihan terhadap satu nama, yang namanya Artidjo,” tutur Ketua MPR Bambang Soesatyo pada kesempatan berbeda. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.