Dark/Light Mode

Buntut Urusan Pokir, Bupati Dan Anggota DPRD Sidoarjo Tidak Harmonis

Kamis, 19 Juni 2025 07:20 WIB
Bupati Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim) Subandi. (Foto: Dok. Pemkab Sidoarjo)
Bupati Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim) Subandi. (Foto: Dok. Pemkab Sidoarjo)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ucapan Bupati Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim) Subandi yang menuding pokok pikiran (pokir) DPRD Sidoarjo rawan korupsi dan hanya menghambur-hamburkan uang, berbuntut panjang. Kini, hubungan Bupati dan DPRD Sidoarjo tidak harmonis.

Puluhan anggota DPRD Sidoarjo melakukan aksi walk out atau meninggalkan ruangan saat Rapat Paripurna Jawaban Bupati Sidoarjo Terhadap Pandangan Umum (PU) Fraksi-fraksi yang membahas Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Kabupaten Sidoarjo tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2024, Selasa (17/6/2025).

Aksi walk out tersebut merupakan buntut dari ucapan Bupati Sidoarjo yang dianggap menyinggung anggota Dewan. Bahwa, kegiatan DPRD hanya menghambur-hamburkan uang, dan program pokok pikiran atau pokir yang diajukan dewan rawan dikorupsi.

Baca juga : Jatuhkan Vonis 16 Tahun Ke Zarof Ricar, Air Mata Hakim Menetes

“Dengan segala kerendahan hati dan sebagai jiwa seorang pemimpin dan kenegarawanan serta demi menciptakan situasi yang tenteram dan kondusif, kami mohon maaf yang setulus-tulusnya, semoga friksi ini bisa berakhir,” kata Subandi dalam permohonan maafnya dalam Rapat Paripurna di Gedung DPRD Kabupaten Sidoarjo, Selasa (17/6/2025).

Subandi menjelaskan, statemennya yang dianggap merendahkan marwah Anggota DPRD Sidoarjo, yang kemudian viral di media sosial (medsos), disampaikan dalam konteks asesmen atau pemaparan dengan sejum­lah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo pada Maret 2025.

Saat itu, Subandi mengaku berpesan kepada kepala OPD serta Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) agar tertib mengelola anggaran dan tidak dihamburkan dengan kegiatan-kegiatan yang tidak tepat sasaran.

Baca juga : Tak Lama Lagi, Sampah Bakal Jadi Harta Karun

“Karena pembangunan harus mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang disepakati bersama antara eksekutif dan legislatif,” jelas Subandi.

Namun, permintaan maaf Subandi tidak diterima oleh se­jumlah anggota Dewan. Anggota DPRD Sidoarjo dari Fraksi Gerindra, Bambang Pujianto menilai, permintaan maaf Bupati Sidoarjo tidak sungguh-sungguhdan tidak ikhlas, sehingga pihaknya kurang puas.

“Demi tetap menjaga marwah DPRD, fraksi kami dan fraksi yang lain lebih baik walk out,” tegas Bambang.

Baca juga : PSG Vs Botafogo, Paris Lapar Trofi

Aksi Bambang meninggalkan ruang sidang paripurna diikuti oleh sejumlah anggota DPRD Sidoarjo lainnya. Yaitu, dari Fraksi Gerindra, PDIP, PKB, PAN, Fraksi NasDem-Demokrat dan Fraksi PKS-PPP. Dari 33 anggota yang datang saat awal rapat, sebanyak 18 orang memi­lih meninggalkan ruangan.

Melihat suasana tidak kon­dusif karena sebagian besar anggota Dewan melakukan aksi walk out, Ketua DPRD Sidoarjo Abdillah Nasih berupaya menenangkan. Dia mengatakan, Bupati Subandi sudah berjiwa besar dan meminta maaf kepada seluruh anggota Dewan.

Dia menegaskan, tidak ada gading yang tidak retak dan tidak ada manusia yang sem­purna serta semua memiliki kekurangan. Bahkan, kata dia, jika Allah mau memaafkan hambanya yang khilaf, sebagai manusia tentunya harus juga bisa saling memaafkan. “Tetapi kami menghormati kalau masih ada yang belum legowo,” kata Nasih, Selasa (17/6/2025).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.