Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ngetwit "Surabaya Gak Ono Kemajuan"

Imin Jatuhkan Kotanya Risma

Minggu, 16 Februari 2020 05:34 WIB
Muhaimin Iskandar (Foto: Istimewa)
Muhaimin Iskandar (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, ngetweet soal kondisi Surabaya. Katanya, kota yang sudah dua periode dipimpin Tri Rismaharini itu, begitu-begitu aja. Gak ada kemajuan signifikan. 

Kritikan tentang Kota Surabaya oleh Gus AMI, begitu Cak Imin kini ingin dipanggil, dilontarkannya lewat kicauan di Twitter lewat akunnya, @cakimiNOW. "Surabaya, kota sejarah dan legenda. Tapi kok gak onok kemajuan yang significant ya?" kicaunya dengan bahasa khas Surabayaan sembari bertanya, kemarin.

Cak Imin juga mengunggah salah satu foto sudut Kota Surabaya dari atas. Tampak permukiman padat penduduk, jalanan yang lengang dan satu dua gedung pencakar langit yang tengah dalam tahap pembangunan. 

Cuitan Wakil Ketua DPR ini disukai dan dikomentari ratusan warganet. Kebanyakan menyanggah Cak Imin seperti @jumianto_RK. "Kalau melihatnya dari foto ini Cak Imin bisa bilang begitu. Coba fotonya mengarah yang lebih luas biar tau perubahannya kota Surabaya. Kalau bilang transportasi, di foto ini juga gak nampak kemacetan," ujarnya.

Baca juga : Bamsoet Dukung Keputusan Pemerintah Batalkan Pemulangan WNI Eks ISIS

Tweeps @muel_powers mengakui perubahan drastis Kota Pahlawan ini. "Aku sing asli Suroboyo aja. Tiap lewat jalan yang sama beda 3 bulan aja kaget karena perubahan cepat yang lebih baik. Ingat, wong Suroboyo ga ruwet, sing maju pilwali ga koyok Bu Risma, mending ojok maju timbang isin," tulis akun ini. 

Warganet lainnya menduga cuitan Cak Imin terkait Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Surabaya 2020 yang sudah mulai ramai jadi perbincangan. "Calon seko PKB nang Suroboyo ora payu. Ndelok kemajuan Suroboyo iku kon mlebu nang kampung, baru ketok. Kakean cangkem," kecam akun @ellstormy disambut pertanyaan @narkosun. "Sing maju iki cak?" kicaunya sembari menautkan link berita PKB majukan Machfud Arifin sebagai calon Wali Kota Surabaya."

Sementara warganet lainnya menilai kritikan Cak Imin wajar. "Mosok gitu aja nurunin derajat. Kok ga boleh bersikap kritis. Justru dengan begitu bagus buat langkah ke depan," tulis akun @WahyudinTasik diamini @billy4riez yang menilai, Surabaya kehilangan khasnya. "Citra sebagai kota pahlawan dan kota sejarah tidak muncul sama sekali," kicau dia senada @faridafarichah. "Ini poin pentingnya. Lokal wisdomnya kota Surabaya itu memang belum kuat sih menurutku." 

Netizen @aciljogja memungkasi dengan candaan. "Mungkin para pejabatnya pada tidak berani memajukan Gus. Khawatir kalau Kota Surabaya maju nanti bisa nabrak jembatan Suramadu."

Baca juga : Mendes dan Mentan Teken Kerja Sama Tingkatkan Pertanian Desa

Setelah kicauannya banyak dikomentari, Cak Imin kembali ngetwit. Cak Imin pun  kembali bertanya kepada warganet. "Surabaya bisa disebut kota maju karena apa aja? Contohnya rek?" tanyanya.

Pengamat Politik dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Adjie Alfaraby, menilai, kicauan Imin berbau politis. Dalam hal ini terkait kontestasi Pilwalkot Surabaya 2020. Imin, sebut Adjie memang ingin menjatuhkan Risma dan dominasi PDI Perjuangan di Kota Pahlawan. "Saya pikir tweet cak Imin memang sangat simbolik terkait pertarungan Kota Surabaya," kata Adjie.

Menurut dia, saat ini yang sudah jelas akan menantang siapapun calon dari PDI Perjuangan adalah Machfud Arifin, calon dari PKB. Kicauan itu , lanjut Adjie, juga punya makna bahwa Pilwalkot Surabaya akan menjadi perhatian serius PKB, karena langsung diatensi oleh ketum partai. 

"PKB memang punya kepentingan untuk menang di Surabaya. Karena sudah tiga pilkada terakhir selalu dimenangkan PDI Perjuangan. Jika menang di Surabaya akan menjadi momentum penting dan simbolik untuk PKB dalam pertarungan politik dengan PDI Perjuangan di Jatim pada pemilu 2024," terangnya.

Baca juga : Bupati Puncak: Pak Jokowi Jawab Kerinduan Kami Akan Listrik

Adjie menambahkan, untuk bisa menang di Surabaya, PKB harus menunjukan ke publik Surabaya bahwa pemerintahan dan pembangunan Kota Surabaya saat ini tidak on the right track. Publik Surabaya harus dibuat yakin bahwa Surabaya tidak cukup dengan apa yang telah diperbuat pemimpin saat ini. Dengan begitu pemilih bisa berpikir alternatif calon. 

"Menurut saya, kicauan Cak Imin bisa ditafsirkan sebagai strategi politik untuk meyakinkan publik Surabaya bahwa mereka butuh alternatif," tandasnya. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.