Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Belum Ada Daerah Lockdown, Jokowi Minta Warga “Kunci” Tangan

Rabu, 1 April 2020 14:52 WIB
Presiden Jokowi
Presiden Jokowi

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi menegaskan daerah tidak boleh membuat keputusan-keputusan besar tanpa berkoordinasi dengan pusat dalam menangani virus corona (Covid-19).

“Wajar daerah ingin mengontrol daerahnya masing-masing. Tapi sekali lagi tidak dalam keputusan-keputusan besar, misalnya karantina wilayah dalam cakupan yang gede, atau yang sering dipakai lockdown," tegas Jokowi dalam konferensi pers via video dari Pulau Galang, Kepulauan Riau, Rabu (1/4).

Baca juga : Polisi: Belum Lockdown, Jakarta Masih Social Distancing

Jokowi pun menjelaskan apa makna lockdown yang belakangan mengemuka dan menjadi perbincangan publik.

Lockdown itu apa sih? Harus sama. Lockdown itu orang tidak boleh keluar rumah, transportasi semua berhenti, yang namanya bus, kendaraan pribadi, sepeda motor, kereta api, pesawat berhenti semua, kegiatan kantor berhenti semua," tegasnya.

Baca juga : Lockdown Rusuh, PM Modi Minta Maaf Pada Warga Miskin India

Eks Wali Kota Solo ini mengatakan, pemerintah tidak mengambil jalan lockdown agar aktivitas ekonomi tetap ada. Kendatk begitu, masyarakat harus tetap menjaga jarak.

“Jaga jarak aman. Social distancing, physical distancing, itu yang paling penting. Kalau disiplin melakukan itu dan cuci tangan setiap habis kegiatan, jangan pegang hidung, mulut atau mata. Kita 'kunci' tangan kita, penularannya betul-betul bisa dicegah," jelas dia.

Baca juga : Soal Lockdown, Jokowi: Setiap Negara Punya Karakter Berbeda-beda

Jokowi juga menekankan 202 negara yang terpapar kasus Covid-19 telah membuat beragam kebijakan masing-masing. Semua kebijakan dipelajari pemerintah dan disesuaikan dengan kondisi negara Indonesia, geografis, demografi, budaya dan juga kemampuan fiskal.

Menurutnya, sejauh ini belum ada daerah yang mengambil kebijakan berbeda dengan pusat. Walau ada daerah melakukan pembatasan sosial atau pembatasan lalu lintas, menurut Jokowi, itu masih dalam batas wajar selama tidak berupa kebijakan dalam cakupan besar. [WHY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.