Dark/Light Mode

Dijelaskan Kemenkes, Ini Beda Spesifikasi Masker Bedah dan N95

Jumat, 17 April 2020 15:10 WIB
Masker N95 (Foto: Istimewa)
Masker N95 (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sekretaris Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Arianti Anaya memberikan penjelasan mengenai spesifikasi masker, yang jadi bagian penting dari Alat Pelindung Diri (APD) tenaga kesehatan. Termasuk perbedaan masker bedah dan N95.

Pertama, masker bedah (surgery). Yaitu masker yang umum ditemukan di pasaran. Masker bedah bagi tenaga kesehatan harus memiliki spesifikasi yang mampu mencegah kontak terhadap cairan darah dan percikan ludah (droplets).

Baca juga : Idekan Pertemuan Spesial, Indonesia Dorong ASEAN Bersatu Lawan Covid-19

"Kalau kita lihat, salah satu bagian penting dari APD adalah masker. Masker harus digunakan tenaga kesehatan, khususnya masker bedah, dimana kalau kita lihat, masker bedah harus bisa mencegah kontak terhadap cairan darah maupun droplets," kata Anaya, di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Jumat (17/4).

Masker bedah itu terdiri atas tiga lapisan yang mencegah tingkat penularan. Yaitu kain spunbond, filter melt blown, dan spunbond lagi. Tiga fungsi lapisan utama tersebut yakni bagian luar spunbond berwarna bersifat antiair, lapisan tengah berfungsi sebagai filter, dan lapisan dalam putih yang berguna untuk menyerap cairan yang keluar dari mulut.

Baca juga : KAI Wajibkan Penumpang Pakai Masker Saat di Stasiun dan Naik Kereta

Kedua, masker N95. Kata Anaya, masker itu terdiri dari empat sampai lima lapisan. Lapisan luarnya berupa polypropylene, kemudian ada lapisan elektrit. Masker ini memiliki kemampuan yang lebih kuat dibandingkan masker bedah. Sehingga selain mampu menahan cairan darah dan droplets, juga mampu menahan aerosol.

Masker N95 harus digunakan bagi tenaga kesehatan yang menangani pasien Covid-19, tenaga kesehatan yang melakukan tindakan bedah, penggunaan nebulizer, dan dokter gigi pada saat tindakan memungkinkan memicu keluarnya aerosol atau partikel air yang tertahan oleh partikel gas dan melayang di udara. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.