Dark/Light Mode

Lestarikan Pancasila, Badan Sosialisasi MPR Kunjungi Vatikan

Minggu, 23 Februari 2020 21:43 WIB
Pontifical Council for Interreligious Dialogue (PCID) atau Dewan Kepausan untuk Hubungan Antaragama, Kardinal Miguel Angel Ayuso Guixot di Vatikan beberapa hari lalu. (Foto: Istimewa)
Pontifical Council for Interreligious Dialogue (PCID) atau Dewan Kepausan untuk Hubungan Antaragama, Kardinal Miguel Angel Ayuso Guixot di Vatikan beberapa hari lalu. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Rombongan delegasi Badan Sosialisasi MPR RI yang beranggotakan 15 orang melakukan pertemuan dengan Presiden Pontifical Council for Interreligious Dialogue (PCID) atau Dewan Kepausan untuk Hubungan Antaragama, Kardinal Miguel Ángel Ayuso Guixot pada 17 Februari 2020 lalu.

Dalam pertemuan yang dihadiri pula oleh Dubes RI untuk Takhta Suci, Antonius Agus Sriyono, rombongan delegasi MPR RI dipimpin Taufik Basari, Wakil Ketua Badan Sosialisasi MPR RI, Kardinal Ayuso yang didampingi pejabat PCID berkebangsaan Indonesia, Romo Markus Solo.

Dalam pemaparannya, Ketua Delegasi MPR RI menyampaikan antara lain mengenai mandat dan fungsi MPR RI, di mana salah satunya untuk menjaga dan melestarikan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.

Adapun tugas dan mandat tersebut tidaklah mudah untuk dilaksanakan oleh karena Indonesia memiliki enam agama resmi dan berbagai keragaman lainnya, seperti budaya, suku, ras, dan bahasa.

Baca juga : MPR dan PGRI Tandatangani MoU Sosialisasi Empat Pilar

Selain itu, pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi juga membuat pelestarian Pancasila menjadi sebuah tantangan besar karena saat ini banyak informasi keliru yang beredar dan dapat disebarluaskan dengan mudah melalui perangkat dan aplikasi media sosial.

Namun demikian, MPR RI tetap berkomitmen untuk memastikan bahwa nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila tetap menjadi pedoman hidup bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sementara Kardinal Ayuso dalam penjelasannya menyampaikan apresiasi kepada Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di Indonesia yang mampu menjaga kerukunan umat beragama.

Selain itu, beliau mengutarakan juga mengenai pentingnya dialog lintas agama bagi pemerintah, tokoh masyarakat, maupun umat beragama masyarakat pada umumnya.

Baca juga : Pasokan Cabe Lancar, Stok Aman Sampai Idul Fitri

Menurut Kardinal, dialog lintas agama perlu dilakukan dalam semangat kemanusiaan dan kesetaraan tanpa mempermasalahkan status mayoritas atau minoritas.

Ditekankan pula bahwa agama seharusnya tidak menjadi permasalahan dan sumber perpecahan, akan tetapi menjadi solusi atas permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat.

Beliau juga menyinggung mengenai Dokumen Persaudaraan Umat Manusia yang ditandatangani oleh Paus Fransiskus dan Imam Besar Al-Azhar di Abu Dhabi pada 4 Februari 2019, bahwa semangat dalam dokumen tersebut adalah untuk membangun budaya saling menghormati antarumat beragama, di mana hal itu serupa dengan salah satu semangat Pancasila di Indonesia.

Setelah pertemuan, rombongan delegasi Badan Sosialisasi MPR RI berkesempatan untuk mengunjungi Basilika Santo Petrus di Vatikan, gereja utama umat Katolik dan merupakan yang terbesar di dunia.

Baca juga : Kementan Dorong Pengembangan Pemasaran Komoditas Peternakan

Dalam kunjungan tersebut, para anggota delegasi didampingi oleh Romo Markus Solo yang turut menjelaskan simbol dan makna ornamen dan benda-benda bersejarah yang ada di Basilika Santo Petrus. [SRI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.