Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Jenderal TNI (purn) Djoko Santoso, Minggu pagi (10/5) di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. Politisi yang akrab disapa Bamsoet ini menerangkan, lulusan akademi militer Magelang tahun 1975 tersebut telah mengabdikan hidupnya pada berbagai bidang. Tak hanya sebagai prajurit dengan mengemban amanah sebagai Panglima TNI ke-16 yang menjabat sejak 2007-2010, almarhum juga mengabdikan hidupnya pada bidang olahraga dengan menjadi Ketua Umum Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) ke-11 pada 2008-2012, maupun di organisasi sosial lainnya.
"Saya dan almarhum, bersama Kepala BIN Budi Gunawan, pernah satu angkatan di Lemhannas KSA XIII tahun 2005. Waktu ikut, almarhum menjabat sebagai KSAD sedang Pak Budi Gunawan menjabat Karobinkar SSDM Polri. Kepergian almarhum di bulan suci Ramadhan ini, semoga turut memudahkan dibukanya pintu surga oleh Allah SWT. Mari doakan almarhum agar diterima segala amal ibadahnya, serta diampuni segala khilafnya," ujar Bamsoet, di Jakarta, Minggu (10/5).
Baca juga : PBSI : Jasa Djoko Santoso Besar dalam Perkembangan Bulutangkis Indonesia
Mantan Ketua DPR ini menilai, selama berkarier di militer, almarhum sudah menunjukkan dedikasi dan loyalitas sebagai prajurit dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI. Demikian juga setelah pensiun dari dinas kemiliteran, bukan berarti pengabdiannya turut pensiun.
"Setelah pensiun, almarhum tetap berkiprah untuk bangsa dan negara melalui jalur politik membesarkan dan berjuang di Partai Gerindra sejak tahun 2015 hingga kini menutup mata," tutur Bamsoet.
Baca juga : Puluhan Tahun Bareng Djoko Santoso, Prabowo Merasa Kehilangan
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menambahkan, sosok almarhum yang menjadi KSAD hingga Panglima TNI di era Presiden SBY, kemudian berlabuh ke Partai Gerindra yang dikomandani Prabowo Subianto, merupakan bukti kelincahan dan kegesitan dalam membina hubungan dengan berbagai pihak. Sebagai Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi di Pilpres 2019, tak sekalipun provokasi apalagi agitasi propaganda terucap oleh almarhum.
"Justru di saat kondisi sosial politik sempat memanas, almarhum turut mendinginkan," pungkas Bamsoet. [USU]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya