Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ketua PBNU: Kita Harus Percaya Pansel KPK

Jumat, 30 Agustus 2019 20:33 WIB
Said Aqil Siradj (Foto: Istimewa)
Said Aqil Siradj (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj, mengajak publik untuk percaya penuh terhadap Panita Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan (Capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Kita percaya pada Pansel," ujar Said Aqil usai menghadiri Aksi Solidaritas Selamatkan KPK di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (30/8).

Baca juga : Waka KPK: Kalau Tidak Percaya Pansel Terus Percaya Sama Siapa Lagi?

Menurut dia, Yenti Garnasih cs merupakan orang yang ditunjuk langsung Presiden Joko Widodo. Artinya, jika tidak percaya terhadap Pansel, sama saja tidak percaya pada Jokowi yang memegang amanah sebagai presiden dari rakyat Indonesia. "Ya kita percayalah pada Pansel, karena itu sudah pilihan Pak Presiden Jokowi," tegasnya. 

Pada kesempatan itu Kiai Said menitipkan pesan bagi mereka yang terpilih sebagai Pimpinan KPK periode 2019-2023 agar tidak lagi menangkap koruptor kelas receh. Para pimpinan, sambung dia, harus berani menangkap para koruptor kelas kakap.

Baca juga : IPO Pertanyakan Kinerja Pansel Capim KPK

"Artinya apa menjaga nama baik KPK sendiri, ketika yang ditangkap itu besar akan mendapat kepercayaan lebih besar, ketika yang ditangkap kecil KPK akan dapat apa? Kurang simpati nanti masyarakat. Bukan berati saya mentolerir korupsi 10 juta. Tapi kan korupsi ada dua, ada yang merugikan negara ada yang membangkrutkan negara. Utamakan yang membangkrutkan dulu," tutur Kiai Said

Belakangan, muncul gerakan yang mencatut pegawai KPK mempersoalkan kredibilitas Pansel KPK karena meloloskan calon yang menurut mereka tidak pantas. Informasi yang berkembang, gerakan yang juga melibatkan sekelompok orang luar KPK itu dikomandoi 14 orang yang nama-namanya juga sudah diketahui.

Baca juga : Bamsoet: Semua Pihak di Papua Harus Bisa Menahan Diri

Salah satu target mereka adalah menjegal Firli Bahuri sebagai pimpinan KPK terpilih. Mereka ingin mencari sosok pimpinan KPK yang lemah agar kepentingan mereka bisa tetap terjaga. Di antaranya radikalisasi di komisi antirasuah, dan kepentingan terkait kontestasi politik. [OKT]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.