Dark/Light Mode

Terjadi Akibat Subduksi Lempeng Indo-Australia, Gempa Lebak Tak Berpotensi Tsunami

Selasa, 7 Juli 2020 14:15 WIB
Peta lokasi gempa Lebak, Banten (Foto: InaTEWS)
Peta lokasi gempa Lebak, Banten (Foto: InaTEWS)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kabupaten Lebak, Jawa Barat diguncang gempa tektonik pada pukul 11.44 WIB. Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan), gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M=5,1.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 6,70 LS dan 106,15 BT. Berlokasi di darat, yang berjarak 18 km arah Barat Daya Rangkasbitung, Banten pada kedalaman 87 km.

Menurut BMKG, berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi tersebut merupakan jenis gempa bumi menengah. Terjadi akibat subduksi lempeng Indo-Australia, yang menunjam dibawah lempeng Eurasia.

Baca juga : Jepara Diguncang Gempa M6.1, Tak Berpotensi Tsunami

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, gempa bumi tersebut memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault ). Hasil pemodelan menunjukkan, gempa, bumi ini TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI," demikian pernyataan BMKG melalui akun Twitter-nya, Selasa (7/7).

Guncangan gempa bumi dirasakan di Lebak, dengan skala III-IV MMI (pada siang hari dirasakan oleh orang banyak di dalam rmh ), Cihara, Rangkasbitung, Bayah, Pandeglang, Malingping, Cibeber, Banjarsari, Sukabumi III MMI, Jakarta, Depok, Bandung II-III MMI (getaran dirasakan nyata di dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu ), Tangerang Selatan, Bakauheni II MMI ( getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang ).

Hingga saat ini, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil monitoring BMKG hingga pukul 12.07 WIB pun belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan ( aftershock ).

Baca juga : Pemkot Bandung Beri Izin Tempat Hiburan Beroperasi, Asal...

"Masyarakat diimbau agar tetap tenang, dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Serta menghindari bangunan yang retak atau rusak karena gempa," ujar BMKG dalam keterangannya.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah," imbuhnya.

Tak kalah penting, pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yg disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yg telah terverifikasi (IG/Twitter @infoBMKG dan @InfoHumasBMKG ), website (https://bmkg.go.id atau https://inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps: wrs-bmkg atau infobmkg. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.