Dark/Light Mode

Demi Kesejahteraan Bangsa

BPIP dan IAIN Curup Diskusikan Kerukunan Umat Beragama

Senin, 24 Agustus 2020 17:52 WIB
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP, Antonius Benny Susetyo saat menjadi pembicara di Seminar Nasional Moderasi Beragama dan Kerukunan di Kampus IAIN Curup, Senin (24/8). (Foto: BPIP)
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP, Antonius Benny Susetyo saat menjadi pembicara di Seminar Nasional Moderasi Beragama dan Kerukunan di Kampus IAIN Curup, Senin (24/8). (Foto: BPIP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dalam mewujudkan cita-cita bangsa untuk kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia sangat diperlukan kerukunan umat beragama.

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila bersama Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup menyelenggarakan Seminar Nasional Moderasi Beragama dan Kerukunan di Kampus IAIN Curup, Senin (24/8).

Seminar diawali penyampaian sambutan Kepala BPIP Prof. KH. Yudian Wahyudi, P.hD sebagai keynote speech pada seminar tersebut.

Baca juga : BP2MI dan Kementerian BUMN Duet Maut

Dalam sambutannya Yudian menyampaikan Kerukunan umat beragama bukan hanya dicirikan dari keberagaman tempat ibadah yang berdekatan satu sama lain. Tapi juga ditentukan ikatan dan relasi sosial yang hangat di antara warga.

Hadir sebagai narasumber Dr. Drs. Karjono, Sh, M.Hum (Sekretaris Utama BPIP), Antonius Benny Susetyo (Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP), Dr. Ani Purwanti, SH, M.Hum (Plt. Deputi Hukum Advokasi dan Pengawasan Regulasi BPIP), Dr. Muhammad Sabri, S.Ag (Direktur Pengkajian Materi BPIP), Dr. Nifari M. Pd (Kepala pusat kerukunan umat beragama) dan Drs. H. Bustasyar M. Pd (Kepala Kanwil Kemenag Prov Bengkulu) yang dimoderatori oleh Dr. Busman Adyar S. Ag, M. A (Dosen syariah IAIN Curup).

Sekretaris Utama BPIP Karjono menegaskan bahwa agama hadir untuk menjaga harkat dan martabat manusia."Agama sejatinya hadir untuk menjaga harkat dan martabat kemanusiaan. Indonesia yang plural akan bisa mampu meraih kemajuan, kesejahteraan, kedamaian dan keadilan dalam bingkai NKRI yang demokratis" ungkap Karjono.

Baca juga : Angkasa Pura I Andalkan Teknologi Canggih Di Bandara

Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP, Antonius Benny Susetyo menjelaskan bahwa nila-nilai Pancasila menciptakan tata keadaban publik. "Nilai-nilai Pancasila sebagai pemandu kehidupan bersama dalam menciptakan tata keadaban publik. Sementara tata keadaban publik menjadi acuan dalam merawat Bhinneka Tunggal Ika," jelas Benny.

Benny menambahkan bahwa setiap komponen harus memperluas pandangan inklusif atau terbuka serta visi kaum beragama untuk membangun pergaulan agama yang lebih manusiawi dan untuk meredam potensi-potensi kekerasan umat beragama.

Menurut Benny kebijakan dalam kemajuan teknologi pada zaman sekarang juga harus diperhatikan. Selain itu nilai keluarga dalam media massa, media sosial, dan televisi juga harus diutamakan.

Baca juga : Harmonisasi Kerukunan Umat Beragama (6)

"Mengarus utamakan Pancasila menjadi gugus insting yang mempengaruhui cara berpikir, bertindak, bernalar, dan berelasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," tegas Benny.

Hal senada dijelaskan oleh Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama, Nifari. Ia mengatakan nilai-nilai kerukunan sangat penting dan harus diutamakan "Sangat penting untuk mengutamakan nilai kerukunan beragama dalam mengamalkan Pancasila," ungkap Nifari. [SRI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.