Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Unas Kumpulkan Para Tokoh Bahas Islam Dan Ke-Indonesiaan

Selasa, 25 Agustus 2020 12:18 WIB
Ketua Pusat Pengajian Islam Universitas Nasional, Fachruddin Mangunjaya. (Foto: ist)
Ketua Pusat Pengajian Islam Universitas Nasional, Fachruddin Mangunjaya. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Universitas Nasional (Unas) terus meningkatkan kesadaran publik mengenai makna Islam dan ke-Indonesiaan dalam perspektif kekinian dan Indonesia di masa depan. 

Salah satunya dengan menyelenggarakan webinar nasional yang bertemakan "Aktualisasi Islam, Ke-Indonesiaan dan Kebangsaan menuju satu abad Indonesia Merdeka". Acara diselenggaraka Pusat Pengajian Islam Universitas Nasional (PPI-UNAS) bekerjasama dengan Sekolah Pasca Sarjana Unas akan berlangsung selama dua hari, dari 26-27 Agustus 2020. 

Baca juga : Ketemu Sandiaga Uno, Kasad Andika Perkasa Bahas Industri Dalam Negeri

Ketua PPI-Unas Fachruddin Mangunjaya menjelaskan, sebagai agama yang membawa rahmat bagi semesta alam, Islam tidak hanya memberikan prinsip-prinsip hidup bagi manusia sebagai individu, namun juga prinsip-prinsip kebangsaan dan bernegara yang kompatibel dengan kehidupan bangsa yang bhineka dan majemuk seperti Indonesia.

”Perjalanan sejarah bangsa Indonesia juga telah membuktikan bagaimana Islam memberikan pengaruh untuk meletakkan prinsip dasar kebangsaan, termasuk bagaimana ideologi Pancasila menjadi dasar negara," ujar Fachruddin kepada wartawan, Selasa (25/8).

Baca juga : Menag: Terus Bersatu Untuk Indonesia Maju

Dia mengatakan, proses perjalanan sebuah bangsa dalam sistem demokratis bukanlah perjalanan yang statis. Sehingga diperlukan upaya untuk untuk menggali nilai-nilai yang aktual. Termasuk bagaimana menggali nilai-nilai Islam sehingga tetap selaras dengan perjalanan bangsa Indonesia menuju satu abad kemerdekaan.

Di kesempatan sama, Ketua Sekolah Pasca Sarjana Unas Maswadi Rauf memaparkan, Pancasila merupakan dasar negara yang digali dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang dikenal majemuk. Termasuk juga nilai Islam, yang kemudian mampu menyatukan semua suku yang ada di Bumi Pertiwi. 

Baca juga : Mandiri Komitmen Pimpin Pasar Sindikasi Indonesia

Dalam perkembangannya, kini aktualisasi nilai-nilai Islam dan kebangsaan menjadi kebutuhan yang mendesak. "Jika tidak, maka akan menimbulkan benih perpecahan yang mendorong dikotomi. Seperti partai Islam dan partai bukan Islam yang tak lagi menanamkan misi Islam sebagai agama universal," ujarnya.

Webinar ini akan menghadirkan sejumlah tokoh yang kompeten di bidangnya masing-masing. Antara lain Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Hamdan Zoelva. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.