Dark/Light Mode

Sebut`Sumbar Semoga Jadi Pendukung Pancasila`

Puan Harus Memadamkan Sebelum Apinya Membara

Jumat, 4 September 2020 06:19 WIB
Ketua DPP PDIP Puan Maharani saat mengumumkan calon Gubernur-Wakil Gubernur Sumatera Barat yang didukung PDIP, Rabu (2/9). (Foto: Istimewa)
Ketua DPP PDIP Puan Maharani saat mengumumkan calon Gubernur-Wakil Gubernur Sumatera Barat yang didukung PDIP, Rabu (2/9). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pernyataan Ketua DPP PDIP Puan Maharani “Semoga Sumatera Barat (Sumbar) menjadi provinsi yang mendukung negara Pancasila" memantik kontroversi. Menggelinding seperti bola api. Supaya tidak semakin membara, ada saran Puan kembali bicara menjelaskan maksud ucapannya itu. Supaya api segera padam.

Pernyataan Puan itu meluncur saat mengumumkan calon Gubernur-Wakil Gubernur Sumbar yang diusung PDIP di Pilkada 2020, Mulyadi dan Ali Mukhni, Rabu (2/9). Usai menyebutkan dua nama itu, Puan menyelipkan harapannya. "Semoga Sumatera Barat menjadi provinsi yang memang mendukung negara Pancasila," ucapnya, sambil memekikkan kata “Merdeka!” dan mengepalkan tangan kanan ke atas. 

Atas omongan ini, Puan langsung jadi sasaran kritik. Beberapa saat setelah Puan bicara itu, ada mantan Presiden PKS Tifatul Sembiring, Juru Bicara PKS Handi Risza, dan Anggota DPD asal Sumbar Alirman Sori, yang “menghajar”. Bahkan, Handi meminta Puan menarik ucapannya dan meminta maaf.

Baca juga : Omongan Puan Digoreng-goreng

Kemarin, kritik ke Puan tambah banyak. Juga pedas-pedas. Di antaranya disuarakan Waketum Gerindra Fadli Zon, politisi Gerindra asal Sumbar Andre Rosiade, politisi Demokrat Zara Zettira, dan anggota DPD asal Sumbar Emma Yohanna.

Fadli, melalui akun Twitter @fadlizon, mempertanyakan pemahaman sejarah Puan. Fadli mengingatkan, ada orang Sumbar dalam perumusan Pancasila. "Ada 3 orang Minang hebat di belakang perumusan Pancasila dan UUD 1945: Mohammad Hatta, Muhammad Yamin dan H Agus Salim. Bahkan, Bung Hatta adalah salah seorang proklamator," kata pria yang juga Ketum Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM) ini.

Andre Rosiade menegaskan, orang Minang menganggap Pancasila sudah final. Karena itu, pernyataan Puan dalam konteks Pilkada Sumbar sangat tidak tepat. Andre pun menegaskan bahwa calon yang Gerindra usung, Nasrul Abit-Indra Catri, lebih Pancasilais dibanding calon PDIP, Mulyadi-Ali Mukhni.

Baca juga : Belum Setahun di Persija, Evan Dimas Ngaku Rekan Tim-nya Seperti Keluarga

"Kalau bicara calon yang diusung, saya tidak sepakat dengan Mbak Puan bahwa Mulyadi dan Ali Mukhni bisa bikin Sumbar lebih Pancasilais. Jagoan Gerindra lebih Pancasilais. Mau diukur dari ujung rambut sampai ujung kaki aja, bisa diadu lebih Pancasilais yang mana," cetus putra Minang itu.

Zara Zettira memastikan, orang Minang sudah Pancasilais. Dia pun menyinggung Puan, mengingat PDIP yang mengusulkan RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP). "Sejak dulu kala, Sumbar sudah Pancasila. Puan ke mana saja? Pancasila ya, bukan eka sila, tri sila, dan istilah baru lainnya," sindirnya melalui akun @zarazettirazr.

Sedangkan Emma Yohanna mengaku tidak nyaman dengan pernyataan Puan. Menurunya, yang diucapkan anaknya Megawati itu meragukan jiwa Pancasila warga Sumbar. Padahal, salah satu orang Minang, berjibaku bersama Bung Karno memerdekakan Indonesia.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.