Dark/Light Mode

2 Warga Yang Terseret Banjir Bandang Sukabumi, Ditemukan Meninggal Dunia

Selasa, 22 September 2020 13:08 WIB
Banjir bandang di Kabupaten Sukabumi, Senin (21/9). (Foto: BPBD Sukabumi)
Banjir bandang di Kabupaten Sukabumi, Senin (21/9). (Foto: BPBD Sukabumi)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi melaporkan, dua dari tiga warga Kabupaten Sukabumi yang hanyut terseret banjir bandang, ditemukan meninggal dunia, Selasa (22/9). Satu warga lainnya, masih dalam proses pencarian tim gabungan. 

Data sementara menyebutkan, 299 kepala keluarga (KK) di Kabupaten Sukabumi terdampak banjir bandang yang terjadi akibat hujan berintensitas tinggi dan luapan sungai Citarik-Cipeuncit pada Senin (21/9) pukul 17.00 WIB.

Sementara 210 jiwa dilaporkan mengungsi, dan 20 orang luka-luka. Semua korban luka sudah dirujuk ke rumah sakit.

Hingga kini, Pemerintah Kabupaten Sukabumi masih terus melakukan upaya penanganan darurat. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Sukabumi bersama tim gabungan terus melakukan pencarian korban hilang.

Baca juga : Masih Dicari, 3 Korban Banjir Bandang di Sukabumi

Bersama masyarakat, tim gabungan juga bergotong royong membersihkan sisa lumpur akibat banjir bandang yang terjadi Senin (21/9) sekitar pukul 17.00 WIB.

Alat berat telah diturunkan untuk melakukan pencarian korban dan membersihkan material lumpur.

BPBD setempat juga melaporkan, Bupati Sukabumi telah meninjau lokasi kejadian dan melihat dampak bencana yang ditimbulkan. Genangan akibat banjir bandang kini terpantau telah surut.

TRC BPBD Sukabumi mencatat, ada tiga wilayah yang terdampak banjir bandang di Kabupaten Sukabumi. Yaitu di Kecamatan Cicurug, Parung Kuda dan Cidahu.

Baca juga : 12 Rumah Hanyut, 85 Rumah Terendam, 1 Mobil Terseret Arus

Lima desa yang terdampak di Kecamatan Cicurug antara lain Desa Pasawahan (Kampung Cibuntu), Desa Cisaat (Kampung Cipari), Desa Mekarsari (Kampung Lio dan Nyangkowek) dan Desa Bangbayang (Perum Setia Budi), Kelurahan Cicurug (Kampung Aspol).

Sedangkan desa terdampak di Kecamatan Parung Kuda meliputi Desa Langensari (Kampung Bojong Astana) dan Desa Kompa (Kampung Bantar).

Pusdalops BNPB masih memonitor situasi pascabanjir bandang di tiga kecamatan terdampak.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca wilayah Provinsi Jawa Barat pada 22 dan 23 September 2020 masih berpotensi hujan disertai kilat atau petir dan angin kencang.

Baca juga : Banjir Bandang Terjang Sukabumi, Mobil Hanyut Rumah Jebol

Masyarakat diimbau selalu mewaspadai potensi bahaya hidrometeorologi seperti angin kencang atau angin puting beliung, banjir, banjir bandang dan tanah longsor. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.