Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim menegaskan, tidak ada rencana penghapusan mata pelajaran sejarah.
"Tidak ada rencana penghapusan mata pelajaran sejarah. Bahkan hingga 2021 pun belum ada perubahan kurikulum nasional," ujarnya, dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR di Jakarta, Rabu (23/9/2020).
Baca juga : Bangsa Terdidik, Bangsa Yang Mempelajari Sejarah
Nadiem menambahkan, perlu pembahasan yang lebih intensif dengan DPR maupun dengan para pakar serta masyarakat, baru menemukan penyederhanaan kurikulum yang pas. "Tidak ada kebijakan apapun sampai saat ini diputuskan tentang perubahan kurikulum nasional. Bahkan pada 2021 pun tidak ada perubahan kurikulum nasional. Hanya percontohan. Itu pun dilakukan di beberapa sekolah," terang dia.
Pada 2021, lanjut Nadiem, pihaknya akan fokus pada sekolah penggerak. Dia menegaskan, tidak benar ada penghapusan pelajaran sejarah. Semua permutasi itu akan dikaji dan apapun respon masyarakat dipertimbangkan.
Baca juga : Golkar Pede, Pilkada di Tengah Pandemi Tetap Berjalan Baik
"Ke depan, kami berharap masyarakat lebih memberi masukan dan membantu kita dengan saran yang konstruktif dan tanpa emosi," harap Nadiem.
Pada rapat kerja tersebut, Anggota Komisi X DPR dari Fraksi PPP lliza Sa'aduddin Djamal meminta agar Kemendikbud tidak menimbulkan gejolak baru dengan wacana penghapusan pelajaran sejarah.
Baca juga : Salurkan Hasrat Dengan Olahraga
"Kita paham, pelajaran sejarah diklasifikasikan ke rumpun sosial. Namun semua itu harus dengan kajian akademik dan dilakukan secara komperehensif. Kementerian seharusnya bisa menjaga kondisi psikologis masyarakat," imbuh Illiza. [ONI]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya