Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Hati-hati, Infeksi Rotavirus Pada Balita Dapat Sebabkan Kematian
Senin, 12 Oktober 2020 12:48 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Saat ini, masyarakat masih dipusingkan dengan wabah Virus Corona, yang belum ditemukan vaksinnya. Setiap hari, jumlah korban yang terinfeksi dan juga meninggal akibat virus asal China itu, terus bertambah.
Namun, wabah Covid-19 tidak boleh melupakan masyarakat terhadap bahaya virus lain. Salah satunya, Rotavirus. Virus ini merupakan penyebab paling sering penyakit diare di kalangan bayi dan anak-anak. Infeksi Rotavirus menyebabkan peradangan di saluran pencernaan.
Vaccine Medical Director GlaxoSmithKline Indonesia (GSK), dr. Deliana Permatasari menerangkan, hasil penelitian menunjukkan bahwa kasus diare Rotavirus banyak terjadi pada anak-anak di bawah usia 2 tahun. Anak-anak berusia 6-11 bulan dan 12-23 bulan memiliki jumlah kasus diare Rotavirus tertinggi, masing-masing 54,2 persen dan 50,6 persen.
Baca juga : Hati-hati, Jangan Sampai Ada Klaster Demo
"Kasus diare Rotavirus berat yang harus dirawat inap seringkali terjadi pada anak dalam kelompok usia 0-36 bulan," terang Deliana, di Jakarta, Senin (12/10).
Ia menjelaskan, Rotavirus masuk melalui makanan atau benda-benda yang dimasukkan ke dalam mulut oleh balita. Masa inkubasi atau gejala virus ini antara 1-2 hari. Gejala-gejala yang muncul seperti diare, muntah-muntah, dan demam.
Menurutnya, dalam beberapa kasus, anak-anak yang mengalami mual dan muntah yang berkepanjangan akan kesulitan mendapatkan rehidrasi oral di rumah sehingga berisiko menyebabkan kehilangan cairan tubuh yang berat. Komplikasi lebih lanjut yang mungkin terjadi di antaranya kejang karena demam tinggi atau gangguan elektrolit, meningitis, syok hingga kemungkinan kematian.
Baca juga : Hati-hati, Virus Corona Bisa Nyebar Sampai 1,8 M
"Dalam kasus jangka panjang, beberapa anak juga mengalami diare kronis dan kekurangan gizi," tutur Deliana.
Dia menambahkan, seorang anak yang terinfeksi Rotavirus mengalami tanda-tanda seperti diare selama lebih dari 24 jam, sering muntah, dan memiliki tinja hitam atau tinja yang mengandung darah atau nanah. Tanda lainnya adalah suhu tubuhnya mencapai 40 derajat celcius atau lebih tinggi, tampak lesu, rewel, atau kesakitan. Selain itu, memiliki tanda atau gejala dehidrasi, termasuk mulut kering, menangis tanpa air mata, sulit/jarang buang air kecil, mengantuk yang tidak biasa atau tidak responsif.
"Virus ini menyebar ke permukaan apa pun yang disentuh, termasuk makanan, mainan, dan peralatan rumah lainnya. Virus ini dapat tetap menempel pada permukaan yang terpapar, selama berminggu-minggu atau lebih lama jika area tersebut tidak didesinfeksi," ujar Deliana.
Baca juga : Banyak Yang Sembuh, Tingkat Kematiannya Nol
Untuk pencegahan Rotavirus, terang Deliana, dapat dilakukan dengan menghindari paparan dan penyebaran virus melalui makanan, minuman, dan benda lain yang tercemar tinja penderita. Kemudian, hindari kontak dengan anak-anak yang terkontaminasi Rotavirus. Pencegahan lain adalah penggunaan vaksin Rotavirus. [TIF]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya