Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ridwan Kamil : Jabar Siap Gelar Simulasi Penyuntikan Vaksin

Jumat, 23 Oktober 2020 07:04 WIB
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil melakukan jumpa pers usai meninjau kesiapan langsung simulasi pemberian vaksin di Puskesmas Tapos Kota Depok,Jawa Barat, Kamis, (22/10/2020).
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil melakukan jumpa pers usai meninjau kesiapan langsung simulasi pemberian vaksin di Puskesmas Tapos Kota Depok,Jawa Barat, Kamis, (22/10/2020).

RM.id  Rakyat Merdeka - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang juga sebagai Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar menegaskan Jawa Barat siap menerima vaksin Covid-19.

"Jawa Barat siap menerima vaksin. Kami sekarang mulai simulasi penyuntikan vaksin kita awali dengan Kota Depok. Kota Depok adalah wilayah pertama di Jabar yang menjadi tempat vaksinasi Covid-19," kata pria yang akrab disapa Emil itu usai meninjau kesiapan langsung simulasi pemberian vaksin di Puskesmas Tapos Kota Depok,Jawa Barat, Kamis, (22/10/2020).

Selain Depok, adalah wilayah lainnya yang diutamakan adalah Bogor dan Bekasi. Pasalnya, daerah Bodebek, kata dia, adalah daerah penyumbang mayoritas kasus positif Covid-19.

Baca juga : Pekan Ini, Gubernur Jabar Gelar Simulasi Vaksinasi Di Kota Depok

"70 persen (untuk pengembangan penularan Covid-19) ada di Bodebek sehingga kita akan lebih dahulukan," ucap Emil.

Dia menyatakan kesiapan untuk vaksinasi di wilayah Bogor, Depok dan Bekasi sedang disusun kesiapannya. Pemerintah setempat mesti memastikan jumlah puskesmas mencukupi atau memadai untuk melaksanakan vaksinasi secara massal.

"Jika tidak memadai akan dilakukan pembukaan gor dan lapangan sepak bola karena yang disuntik itu jumlahnya tidak sedikit," kata dia.

Baca juga : Antisipasi Kondisi Darurat, Pertamina Gelar Latihan Simulasi Kebakaran Di SPBU

Emil pun menjelaskan proses vaksinasi yang dilakukan di beberapa daerah tersebut. Proses vaksinasi tentu melalui beberapa tahapan.

"Pasca proses vaksinasi harus ditunggu terebih dahulu selama tiga puluh menit setelah disuntik apakah ada reaksi langsung atau tidak. Proses vaksinasi membutuhkan sedikitnya satu sampai dua bulan," jelas dia.

"Vaksinasi juga tidak cukup dilakukan sekali, sedikitnya harus dilakukan 2 kali agar benar-benar tubuh kita bisa terjaga," jelasnya menambahkan.

Baca juga : Nilai-nilai Pancasila, Solusi Penyelesaian Konflik

Seperti diketahui, simulasi penyuntikan vaksin ini dalam rangka merespons masuknya vaksin tahap pertama yang dibeli oleh pemerintah pusat dari tiga produsen vaksin yaitu Sinovac Biotech, Sinopharm, dan CanSino Biological.

Rencananya, sebanyak 9,1 juta warga Indonesia bisa divaksinasi pada November hingga Desember 2020. Saat ini, tim dari Kementerian Agama, MUI, hingga BPOM tengah mengecek keamanan dan kehalalan vaksin dari tiga produsen tersebut. [DR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.