Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pekan Ini, Gubernur Jabar Gelar Simulasi Vaksinasi Di Kota Depok

Selasa, 20 Oktober 2020 17:28 WIB
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil

RM.id  Rakyat Merdeka - Provinsi Jawa Barat (Jabar) akan menggelar simulasi vaksinasi Covid-19 di Kota Depok, pekan ini. 

Simulasi penyuntikan vaksin ini dalam rangka merespons masuknya vaksin tahap pertama yang dibeli oleh pemerintah pusat dari tiga produsen vaksin, yaitu Sinovac Biotech, Sinopharm, dan CanSino Biological.
 
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang juga Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi mengatakan, rencananya, sebanyak 9,1 juta warga Indonesia bisa divaksinasi pada November hingga Desember 2020. 

Saat ini, tim dari Kementerian Agama, MUI, hingga BPOM tengah mengecek keamanan dan kehalalan vaksin dari tiga produsen tersebut. 

"Minggu ini, kami ada rencana melakukan simulasi persiapan penyuntikan vaksin di Kota Depok. Kemungkinan Kamis (22/10), sebagai respons persiapan adanya gelombang I vaksin untuk Indonesia," kata Ridwan Kamil dalam konferensi pers usai rapat mingguan Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar di Makodam III/Siliwangi, Kota Bandung, Senin (19/10). 

Ia menambahkan, Jabar mengajukan alokasi yang diutamakan untuk daerah epidemiologi tinggi yakni Bogor-Depok-Bekasi (Bodebek). 

Baca juga : Calon Wali Kota Sentil Risma

"Jadi akan disimulasikan kesiapannya, karena Bodebek hanya memiliki 1.000 tenaga penyuntik vaksin yang sudah dilatih. Akan kami simulasikan apakah tenaga ini memadai atau harus ditambah," kata Kang Emil. 

Selain itu, dia juga mengatakan bahwa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jabar bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memulai pelatihan bagi 3.000 relawan Covid-19 se-Bandung Raya hingga 9 November 2020. 

"Kami melakukan pelatihan relawan Covid-19 di Bandung Raya untuk penguatan Adaptasi Kebiasaan Baru dan persiapan penambahan relawan untuk tracing," tuturnya. 

Sudah Standar WHO

Selain mengumumkan rencana simulasi vaksinasi di Kota Depok, Kang Emil memaparkan bahwa pengetesan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di Jabar, sudah memenuhi standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni terhadap 1 persen dari total populasi.
 
Berdasarkan data Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar (Pikobar) hingga Senin (19/10) pukul 18:00 WIB, terdapat 499.269 tes PCR di Jabar. 
Merujuk Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jabar, total penduduk Jabar per 2019 adalah 49,3 juta jiwa. 

Baca juga : Pilkada, Saatnya Kader PDIP Pimpin Kota Depok

"Tes PCR sudah 1 persen dari jumlah populasi di angka mendekati 50 juta, di (kurang lebih) 500 ribu tes PCR. Kami akan terus tingkatkan upaya pengendalian dan peningkatan kapasitas testing," ucapnya.

Ia mengatakan, saat ini hanya terdapat dua Zona Merah (Risiko Tinggi) di Jabar berdasarkan data periode 12-18 Oktober 2020. 

“Zona Merah sekarang hanya ada dua di minggu ini, yaitu Kabupaten Bekasi dan Kota Cirebon. Mudah-mudahan dengan metode (penanggulangan) yang terus kita lakukan, Zona Merah bisa nol," harapnya. 

Ia pun menjelaskan, tingkat kesembuhan di Jabar meningkat dan per 17 Oktober berada di angka 66,32 persen. 

Tingkat kematian akibat Covid -19 juga terus menurun, per 17 Oktober 2020 berada di angka 1,86 persen atau lebih rendah 1,61 persen dibandingkan angka nasional (3,47 persen). 

Baca juga : Jokowi Pengen Rencana Vaksinasi Dibuat Detail

“Termasuk angka Reproduksi Efektif (Rt) COVID-19 di angka 1,04 (per 17 Oktober 2020)," tuturnya.
 
Dari segi pemulihan ekonomi di Jabar, Kang Emil berujar bahwa Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Daerah Provinsi Jabar terus berupaya memulihkan ekonomi dengan strategi yang tepat bagi masing-masing daerah. 

Yaitu melakukan kegiatan rekomendasi di level kabupaten/kota, karena setiap kabupaten/kota itu resep ekonominya berbeda. Misalnya ekonomi pariwisata resep pertumbuhannya berbeda dengan ekonomi industri.“Contohnya untuk Pangandaran dan Karawang tidak bisa disamakan resep pemulihan ekonominya," kata dia. 

Ia menambahkan, ekspor Jabar periode Januari hingga Agustus 2020 menyumbang 16,28 persen terhadap ekspor nasional. 

Rencana pembukaan tahap I Pelabuhan Patimban pada November mendatang juga dinilai bisa menumbuhkan optimisme pertumbuhan ekonomi di Jabar.
 
“Ekspor Jabar tertinggi se-Indonesia. Jadi hubungan dagang ke luar negeri kita masih baik. Apalagi kalau nanti (Pelabuhan) Patimban bulan depan dibuka, itu akan membantu proses ekspor (Jabar) yang mayoritas ada di telekomunikasi dan manufaktur,” ucapnya. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.