Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Hari Ini Mahasiswa Turun Ke Jalan

Pak Jokowi, Jamu Lah Demonstran Di Istana

Rabu, 28 Oktober 2020 07:42 WIB
Demonstrasi mahasiswa (Foto: Khairizal Anwar/RM)
Demonstrasi mahasiswa (Foto: Khairizal Anwar/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hari ini, bertepatan dengan peringatan Sumpah Pemuda, 1.000 mahasiswa bakal kembali turun ke jalan. Supaya suara mahasiswa ini benar-benar sampai ke pemerintah, ada saran, Presiden Jokowi meluangkan waktunya untuk menjamu para demonstran ini. Bisa Pak? 

Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) memastikan akan menggelar demonstrasi hari ini. Sebelumnya, pada 20 Oktober, mahasiswa sudah memberi tenggat waktu selama delapan hari kepada Jokowi untuk menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) mencabut UU Cipta Kerja. “Iya, kami memastikan bergerak tepat di Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober, sekitar pukul 13.00,” ujar Koordinator Pusat BEM SI Remy Hastian Putra Muhammad Puhi saat dikontak, semalam. 

Akan ada sekitar 1.000 mahasiswa yang berdemo di Istana Negara. Mahasiswa akan “sendirian” berdemo. Sebab, para buruh memilih melaksanakan aksi demo serempak di 24 provinsi dan 200 kabupaten/kota, 2 November mendatang. 

Remy berharap, Jokowi mau menemui para pendemo untuk berdialog. Tidak hanya mengutus stafnya seperti pada demo yang berlangsung 16 Oktober. Saat itu, Jokowi yang ngantor di Istana Bogor, mengutus staf khusus milenialnya, Aminuddin Ma’ruf, menemui pendemo. “Yang menemui massa aksi bukan orang yang kami harapkan,” tuturnya. 

Baca juga : Demokrasi Almarhum?

Jokowi memang tak pernah berada di Istana saat didemo. Pada demo 8 Oktober, dia meninjau proyek food estate di Kalteng. Sementara pada 20 Oktober, Jokowi kembali “ngantor” di Istana Bogor, menjamu Perdana Menteri Jepang Suga Yoshihide dan istrinya Suga Mariko. 

Pengamat Politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio menyarankan, Jokowi menemui perwakilan para demonstran. “Saat ini yang diperlukan adalah ruang dialog. Maka negara perlu memfasilitasi dialog ini,” ujar Hendri kepada Rakyat Merdeka, semalam. 

Dialog langsung, kata dia, akan membuat pemahaman mahasiswa lebih baik. Begitupun sebaliknya, Jokowi juga akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang tuntutan mahasiswa. “Kalau perlu, Pak Jokowi jamu para demonstran di Istana,” saran dia. 

Anggota DPR dari Fraksi PKS Mardani Ali Sera juga punya pendapat sama. Seharusnya, Jokowi menemui demonstran. Presiden, disebutnya, sebagai ayah dan guru bagi rakyat dan bangsanya. “Tidak ada di tempat dan tidak menemui perwakilan demonstran, tidak menunjukkan sikap ayah dan guru yang baik. Padahal itu saat yang pas meredakan perbedaan pendapat,” ujarnya. 

Baca juga : Pak Jokowi, Istikharah Dulu

Bagaimana tanggapan Istana mengenai usulan Jokowi bertemu dengan demonstran? Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin mengatakan, bisa saja terjadi. “Tidak ada yang mustahil, apalagi Presiden Jokowi orangnya suka berdialog,” ujarnya, kepada Rakyat Merdeka, semalam. 

Apalagi, kata dia, yang berdemo adalah mahasiswa. Menurutnya, mahasiswa itu lebih rasional sehingga enak untuk diajak berdialog. Namun, kata dia, Jokowi hari ini tidak ada di Istana Negara. Menurutnya Jokowi akan berkantor di Istana Bogor. “Namun, kami staf khusus, KSP ada di Istana Negara dan siap berdialog dengan mahasiswa,” tukasnya. 

Sementara itu, polisi menyarankan sebaiknya mahasiswa tak melakukan demo. Sebab, Jakarta masih berada dalam zona merah kasus Covid-19. Polisi khawatir, demo akan menciptakan klaster baru Virus Corona. “Secara preventif diimbau sebaiknya tidak usah (demo),” imbau Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, kemarin. 

Korps baju cokelat mengaku tak pernah mengeluarkan Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP). Meski begitu, polisi tetap melakukan pengamanan terhadap aksi tersebut. Yusri berharap demo berlangsung damai dan tertib. “Kalau ada anarkis, kita akan tindak tegas karena negara tidak pernah kalah dari premanisme,” tegasnya. 

Baca juga : PKS Nemuin Hal Aneh, Pak Pratik, Ayo Terangkanlah

Sementara Kodam Jaya akan mengerahkan 3.900 personel untuk menjaga demo. Ada juga personel cadangan yang disiapkan. “Nah itu total keseluruhan personel 6.000 orang,” ungkap Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.