Dark/Light Mode

Survei Indikator Mayoritas Rakyat Takut Bicara

Demokrasi Almarhum?

Senin, 26 Oktober 2020 07:41 WIB
Ilustrasi Demokrasi di Indonesia. (Foto: Istimewa)
Ilustrasi Demokrasi di Indonesia. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Selama pandemi Corona melanda, bukan hanya pendapatan rakyat yang menurun. Ternyata demokrasi di Indonesia juga ikutan melorot. Dalam survei yang dilakukan lembaga Indikator Politik Indonesia, diketahui saat ini mayoritas rakyat takut bicara. Temuan Indikator ini apakah pertanda demokrasi kita almarhum?

Survei Indikator ini digelar pada 24 - 30 September 2020 dengan melibatkan 1.200 responden yang dipilih secara acak melalui telepon. Margin of error pada survei ini kurang dari 3 persen atau dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.

Baca juga : Survei Indikator: 66 Persen Masyarakat Puas Dengan Kinerja Jokowi

Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi mengatakan, survei ini diawali berdasarkan pertanyaan setuju atau tidak warga makin takut menyatakan pendapat. Hasilnya, sebanyak 21,9 persen menyatakan sangat setuju dan 47,7 persen menjawab agak setuju.

Akibatnya masyarakat cenderung takut menyuarakan pendapat. “Yang kurang setuju 22,0 persen dan yang tidak setuju sama sekali 3,6 persen,” kata Burhan dalam rilis survei terbaru bertajuk Politik, Demokrasi, dan Pilkada di Era Pandemi, kemarin.

Baca juga : Survei Median: Mayoritas Warga DKI Setuju Diterapkan PSBB

Temuan ini, kata Burhan, tentu saja menjadi peringatan buat pemerintahan Presiden Jokowi. Menurutnya, ini tanda alarm mulai berbunyi. “Lagi-lagi kita ingatkan, ada situasi yang di bawah alam sadar masyarakat mulai takut ngomong,” ujar dosen Ilmu Politik, FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu.

Padahal dalam konteks demokrasi partisipatoris, warga bebas berbicara apapun. Pendapat dari kelompok bertentangan harus ditampung. Seperti pemerintah menampung pendapat dari kelompok pro pemerintah. “Berkualitas atau tidak berkualitas porsinya harus sama,” tegasnya.

Baca juga : Syekh Ali Jaber Minta Umat Islam Tidak Terprovokasi

Yang ironis, kekhawatiran masyarakat menyampaikan pendapat, bukan hanya terjadi di kota-kota besar. Ada sekitar 46,6 persen warga desa takut bicara, 19,4 persen sangat setuju, 24,6 persen kurang setuju dan 4,1persen sangat tidak setuju.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.