Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kabinet Indonesia Maju Genap 1 Tahun

Tumben, Pak Jokowi Tidak Ganti Menteri

Selasa, 20 Oktober 2020 04:53 WIB
SENYUM pak presiden: Presiden Jokowi tersenyum saat memimpin rapat mengenai Covid-19, di Istana Merdeka,
Jakarta, kemarin. Ratas sehari menjelang setahun Kabinet Indonesia Maju ini, digelar dengan tatap muka. (Dok. Satpres)
SENYUM pak presiden: Presiden Jokowi tersenyum saat memimpin rapat mengenai Covid-19, di Istana Merdeka, Jakarta, kemarin. Ratas sehari menjelang setahun Kabinet Indonesia Maju ini, digelar dengan tatap muka. (Dok. Satpres)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hari ini, pemerintahan Presiden Jokowi bersama Wapres Ma’ruf Amin genap 1 tahun. Ada banyak yang baru, ada juga banyak yang beda, dibanding pemerintahannya lima tahun lalu saat berduet dengan Jusuf Kalla.

Satu hal yang paling menonjol, di saat banyak didemo, kok Jokowi memilih tidak ganti menteri ya. Apa memang puas dengan kinerja para pembantunya itu? Atau ada faktor lain?

Diperiode pertama, Jokowi tercatat melakukan 4 kali pergantian menteri atau lebih kerennya disebut reshuffle kabinet. Reshuffle pertama dilakukan saat usia pemerintahan baru berjalan 10 bulan.

Tepatnya, 12 Agustus 2015. Reshuflle jilid II dilakukan menjelang 2 tahun Jokowi memimpin, yakni Juli 2016. Sedangkan perombakan kabinet jilid III terjadi di awal tahun 2018.

Terakhir, reshuffle terjadi pada Agustus 2018, jelang Pilpres 2019. Bagaimana dengan sekarang? Sejak beberapa bulan ini, wacana reshuffle kabinet terus disuarakan banyak kalangan.

Baca juga : Frisian Flag Indonesia Dukung Peternak Tingkatkan Ketahanan Pangan di Masa Pandemi

Puncaknya, saat rapat kabinet paripurna pertengahan Juni lalu. Saat itu, Jokowi memarahi sejumlah pembantunya dengan melemparkan ancaman reshuffle.

Tapi, sayangnya, ancaman itu tinggalah ancaman. Pengamat komunikasi politik, Emrus Sihombing mengingatkan Presiden Jokowi agar mendengar suara-suara dari masyarakat yang menginginkan reshuffle.

“Sangat wajar ada masyarakat menyampaikan keinginan reshuffle ketika melihat kinerja para menteri yang belum sesuai harapan,” ujar Emrus.

Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah menduga, pada periode keduanya ini, Jokowi terlihat menanggung beban berat untuk mencopot menteri-menteri yang dianggap tak kompeten.

“Pilihan menteri, hingga ketidakberanian melakukan reshuffle menyiratkan Jokowi menanggung beban dalam mengambil keputusan,” tuturnya.

Baca juga : Duh, 90 Juta Orang Bakal Jatuh Miskin

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin punya analisa lain kenapa sampai sekarang Jokowi belum juga melakukan reshuffle.

Ujang menduga Presiden lagi pusing. Pikirannya fokus pada Undang-Undang Ciptaker yang menuai banyak penolakan dari masyarakat.

“Reshuffle kemungkinan tak akan terjadi dalam waktu dekat. Karena saat ini Jokowi sedang pening dengan persoalan Undang-Undang Ciptaker yang ditolak mahasiswa, pelajar, dan buruh. Karena hingga kini demonstrasi masih dilakukan secara marathon oleh mereka,” kata Ujang.

Demo Berlanjut Hari Ini

Sementara itu, menyambut 1 tahun pemerintahan Jokowi, sejumlah kalangan berencana membanjiri Istana Negara dengan gelombang unjuk rasa.

Baca juga : Indonesia Masuk 5 Negara Top Yang Mampu Tangani Covid

Agenda yang diangkat macam-macam. Mulai dari rapor setahun JokowiAmin, hingga penolakan terhadap UU Ciptaker. Salah satu yang akan mengerahkan massa ke Istana hari ini adalah BEM Seluruh Indonesia (SI).

Mereka mengancam akan mengepung Istana. Masih dengan tuntutan yang sama; mendesak Jokowi menerbitkan Perppu untuk mencabut UU Ciptaker.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.