Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pustakawan Perpusnas, Tiara Sugih Hartati

Keterikatan Emosi Di Perpusnas

Selasa, 3 November 2020 08:01 WIB
Pustakawan Perpusnas Tiara Sugih Hartati (Foto: Istimewa)
Pustakawan Perpusnas Tiara Sugih Hartati (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Strategis pemasaran yang tepat sangat penting dimiliki sebuah perusahaan jika ingin produk atau jasa yang dihasilkannya laku. Tanpa strategi pemasaran yang tepat tepat, produk atas jasanya bisa ditinggal konsumen, dianggap usang, bahkan dianggap tidak berguna.  

Strategi cerdas yang kini sering digunakan perusahaan adalah membangun keterikatan antara emosi konsumen dengan produk atau jasa yang dihasilkan alias emotional branding. Paradigma lama untuk selalu mengupayakan kualitas produk memang mesti tetap dipegang. Tetapi, kualitas saja tidaklah cukup untuk membuat konsumen loyal dan menjadi repeat buyer atau konsumen tetap. 

Konsep emotional branding sudah diperkenalkan Marc Gobe sejak 2005. Dia menjelaskan, emotional branding merupakan upaya membangun keterikatan emosi antara pengguna dengan produk yang dihasilkan baik itu melalui pengalaman pancaindra yang menarik, visi, membangun hubungan, juga melalui imajinasi (logo, desain produk, iklan, dan promosi melalui website). 

Baca juga : Usai Serahkan Pernyataan Sikap Ke MK, Buruh Bubarkan Diri Dengan Tertib

Emotional branding banyak digunakan perusahan untuk memasarkan mereknya. Menurut Rudy Farid dalam artikelnya yang berjudul “Kajian Strategi Branding Clothing UNKL347” yang diterbitkan pada jurnal komunikasi visual & multimedia Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 2017, merek sebagai kredibilitas, karakter, kesan atau persepsi atau anggapan di benak konsumen.  

Merek berbeda dengan produk. Sebab, merek tidak hanya berbicara tentang nilai guna, kualitas, ataupun harga dari sebuah produk. Tetapi, citra, kepercayaan, nilai, dan ciri khas dari sebuah produk. Ini sejalan dengan yang diungkapkan Stephen King, seorang CEO WPP Group London, “Produk adalah barang yang dihasilkan pabrik, sementara merek adalah sesuatu yang dicari pembeli”. 

Produk amat mudah ditiru, sementara merek selalu memiliki keunikan dan nilai tambah yang sangat signifikan. Produk cepat usang, sementara merek yang sukses akan bertahan sepanjang zaman.  

Baca juga : Akreditasi, Wujudkan Perpustakaan Berstandar Nasional

Nah, membangun emotional branding seperti ini juga perlu dilakukan Perpustakaan Nasional (Perpusnas). Agar ada keterikatan emosi antara Perpusnas dengan masyarakat penggunanya. Namun, pertanyaannya, apakah emotional branding ini betul diterapkan di Perpusnas dan terbukti efektif?

Secara sederhana, emotional branding yakni strategi menciptakan keterikatan emosi antara konsumen dengan produk/jasa yang dipasarkan. Terdapat empat pilar utama dalam emotional branding. Yaitu membangun hubungan, memberikan pengalaman pancaindera, imajinasi, serta visi.  

Pertama, membangun hubungan. Ini berikatan mengenai menunjukkan rasa hormat pada jati diri konsumen dan memberikan pengalaman emosi yang benar-benar mereka inginkan (misal: merasa lebih bersemangat, bahagia, percaya diri). 

Baca juga : Mau Perpanjang SIM Di Jakarta? Datang Yuk Ke Lokasi Ini

Kedua, pengalaman pancaindra yang menciptakan kesan pengalaman manis yang pada akhirnya tercipta preferensi merek. Ketiga, tentang imajinasi yang berkaitan dengan desain merek, pengiklanan, juga promosi yang membuat implementasi emotional branding terasa lebih nyata. Keempat, tentang visi yang berkenaan dengan penanaman ‘nilai’ atau value sebuah perusahaan agar tetap bisa bertahan dalam bisnis.  
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.