Dark/Light Mode

Pelaku UMKM Binaan Pertamina Kilang Cilacap: Menjahit Sebuah Harapan Di Saat Pandemi

Selasa, 20 Oktober 2020 13:05 WIB
Pelaku UMKM binaan PT Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap Asih Wijayanti tampak sedang menunjukkan hasil kerajinannya. (Foto: Dok. Pertamina)
Pelaku UMKM binaan PT Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap Asih Wijayanti tampak sedang menunjukkan hasil kerajinannya. (Foto: Dok. Pertamina)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tangan-tangan terampil sejumlah wanita bergerak lincah menyelesaikan pernak-pernik berbagai aksesoris kebutuhan rumah. Karya mereka pun menjelma menjadi produk seperti gorden, taplak meja, dan taplak kulkas yang indah.

Di bagian lain, beberapa tampak tengah menyelesaikan pesanan masker dan baju hazmat. Seorang wanita paruh baya sesekali memantau untuk memastikan hasilnya sesuai standar.

Baca juga : Petahana Dianggap Memble, Mantu Jokowi Di Atas Angin

Itulah aktivitas rutin di sebuah rumah sekaligus workshop konfeksi milik Asih Wijayanti, di Jalan Pamugaran, Limbangan, Kelurahan Mertasinga, Kecamatan Cilacap Utara, Kabupaten Cilacap, binaan PT Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap.

Sudah 12 tahun, Asih, panggilan akrabnya menekuni bisnis konfeksi. Kini Asih merasa lebih bersyukur lantaran apa yang ditekuninya dalam 12 tahun terakhir memberikan manfaat, tidak melulu keuntungan materi, namun juga mampu memberdayakaan warga lain. “Alhamdulillah, yang lebih penting dari usaha yang berjalan dan keuntungan, bahwa apa yang kita lakukan bisa membantu perekonomian tetangga dan warga sekitar. Itu kepuasan tak ternilai,” ujarnya.

Baca juga : Produksi Pertamax di Kilang Cilacap Naik, Konsumsi BBM Ramah Lingkungan Semakin Baik

Terlebih di masa pandemi saat ini, lanjut dia hal ini sangat membantu perekonomian para karyawan. Memang? pada awal pandemi sempat terjadi penurunan pendapatan sekitar 20 persen. Beruntung kondisi ini tidak berlangsung. "Jumlah karyawan malah bertambah, dari 23 orang sekarang menjadi 26 orang,” kata Asih.

Wanita 49 tahun ini bahkan tak pernah menyangka konveksinya berkembang pesat. Ini karena sebelumnya, Asih merupakan seorang karyawan perusahaan BUMN. Sebelumnya ia tercatat sebagai karyawan di PT Pantja Niaga, sebuah BUMN yang kemudian merger dengan dua perusahaan lain menjadi Perusahaan Perdagangan Indonesia. "Saya terkena PHK pada 2005,” ungkapnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.