Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Satu Rombongan Dengan Menteri Edhy, Tapi Nggak Ditangkap KPK, Ini Penjelasan Ngabalin
Rabu, 25 November 2020 20:12 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin mengaku ikut dalam rombongan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo ke Amerika Serikat (AS).
"Iya. Satu pesawat, satu tim, satu rombongan dari Jakarta, kemudian ke Hawaii. Satu agenda yang sama," ujar Ngabalin saat dihubungi, Rabu (25/11).
Mantan politisi Partai Bulan Bintang (PBB) itu mengaku diajak Edhy dalam kapasitas sebagai salah satu pembina di KKP.
Ngabalin bercerita, saat berjalan di Terminal III Bandara Soekarno Hatta, beberapa petugas KPK datang. Beralan di belakang, Ngabalin sempat ditanya-tanya oleh mereka, soal siapa saja yang termasuk dalam rombongan.
Baca juga : Ngabalin Satu Pesawat Bareng Menteri Edhy, Tapi Nggak Digiring Ke KPK
"Mereka minta tolong bantu untuk menunjukkan siapa orang yang dia perlu, dan Bang Ali tunjukin, 'oh ini tim kami, ini rombongan, ibu ini rombongan kami'. Dijawab 'oh iya, terima kasih, Pak Ngabalin'. Gitu aja," tutur dia.
Para petugas komisi antirasuah kemudian membawa Edhy dan beberapa orang. Ngabalin, tidak. Kenapa?
Ditanya begini, Ngabalin menjawab simpel. "Karena KPK punya dasar orang yang harus dimintai keterangan," jawab Ngabalin. Ngabalin bukan pejabat pembuat komitmen. Bukan pula pejabat pengguna keuangan. "KPK punya data-data awal," imbuhnya.
Meski begitu, Ngabalin menyatakan siap, jika KPK membutuhkan keterangannya.
Baca juga : Total 17 Orang Diciduk KPK, Kartu Debit ATM Ikut Diamankan
Hal itu disampaikannya pada petugas komisi antirasuah di Bandara Soekarno-Hatta. "Kalau Bapak membutuhkan keterangan dari saya, dengan penuh sukacita dan senang hati, saya bersedia untuk Bapak panggil. Tidak ada masalah," ungkap Ngabalin.
Selain Ngabalin, ada juga beberapa orang yang tidak ikut digelandang ke KPK. Salah satunya, Wakil Ketua Komisi VI DPR Mohamad Hekal Bawazier.
"Dia tidak perlu dimintai keterangan di KPK, dan tidak termasuk dalam daftar orang yang dibutuhkan mendapatkan informasi lebih lanjut dari KPK," beber Ngabalin.
Menurut Ngabalin, politisi Gerindra itu diajak Edhy karena dianggap punya jaringan di Negeri Paman Sam.
Baca juga : Menteri Edhy Prabowo Yang Diciduk KPK, Hartanya Rp 7,4 Miliar
"Hekal kan alumni Amerika Serikat, dia punya latar belakang dengan network yang luar biasa di luar negeri," tandasnya. [OKT]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya