Dark/Light Mode

Di Depan Kepala Perpusnas, Gubernur Sultra Janjikan Perpustakaan Berkonsep Inviting People

Jumat, 18 Desember 2020 10:14 WIB
Gubernur Sultra Ali Mazi (kiri) menunjukkan rancangan gedung perpustakaan berkonsep inviting people ke Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando (Foto: Dok. Perpusnas)
Gubernur Sultra Ali Mazi (kiri) menunjukkan rancangan gedung perpustakaan berkonsep inviting people ke Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando (Foto: Dok. Perpusnas)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi melakukan pertemuan dengan Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando, di Rumah Jabatan Gubernur, Kamis, (17/12). Pertemuan dilakukan pascaperesmian gedung baru layanan perpustakaan di Kabupaten Bombana, sehari sebelumnya. Syarif datang didampingi Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Deni Kurniadi dan Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca (PAPPB) Adin Bondar

Dalam pertemuan itu, Ali dan Syarif berdialog tentang kondisi budaya baca di Sultra. “Sejumlah terobosan sangat diperlukan untuk mencerdaskan bangsa, termasuk salah satunya pembangunan gedung modern perpustakaan skala internasional berkonsep inviting people di Sultra,” ungkap Ali. 

Baca juga : Konsep Perpusnas Berbasis Inklusi Sosial Jadi Salah Satu Jawaban Pemulihan Ekonomi

Ali sudah merancang gedung perpustakaan internasional berkonsep inviting people tersebut. Pembangunan juga segera dilaksanakan. Ali menjanjikan akan mengundang Presiden Jokowi ketika gedung perpustakaan yang dicita-citakan rampung dibangun untuk diresmikan. 

Syarif mengapresiasi keinginan Ali itu. Dia pun mengimbau Ali untuk mengajak masyarakat Sultra berani menulis dan menerbitkan buku-buku. Materi bisa mengungkapkan pahlawan nasional dari Sultra dan budaya ataupun sejarah dari daerah-daerah di Sultra. Sehingga dapat memperkaya peradaban setempat sekaligus memperbanyak sumber-sumber bahan bacaan berkonten daerah (local content).

Baca juga : Di Depan 5.300 Milenial, Gubernur BI Berbagi Resep Jadi Pemimpin Sukses

Ali masih memiliki garis keturunan dari Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi atau Sultan Buton ke-20 yang berkuasa 1752-1755, dan ke-23 pada 1760-1763. La Karambau Sultan Himayatuddin adalah satu-satunya Sultan Buton yang konsisten melakukan perlawanan terhadap kekuasaan penjajah hingga akhir hayatnya. Selama 24 tahun (1752-1776), Sultan Himayatuddin bergerilya, berjuang di hutan, sampai akhirnya meninggal di puncak Gunung Siontapina, sehingga dikenal dengan sebutan Oputa Yi Koo. 

Dan 2019, Pemerintah. melalui rekomendasi Tim Peneliti Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP) yang diketuai Kepala Perpusnas, menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional ke La Karambau Sultan Himayatuddin. TP2GP adalah tim yang bertugas memberikan pertimbangan kepada menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang sosial dalam meneliti dan mengkaji usulan pemberian gelar. 

Baca juga : Calon Kepala Daerah Gaungkan Sumbawa Jadi Sentra Pakan Ternak Nasional

“Penantian masyarakat Sultra selama 17 tahun, alhamdulillah berbuah manis,” imbuh Syarif, yang saat itu menjadi Ketua Tim TP2GP 2019. Dalam menetapkan warga negara layak memperoleh gelar pahlawan nasional, TP2GP membutuhkan sumber dokumen dan bahan referensi lain, seperti buku lokal yang memuat proses perjuangan calon pahlawan yang diusulkan. 

Di akhir pertemuan, Ali mempertegas visi kepemimpinannya untuk mewujudkan Sultra Emas. Yakni Sultra Cerdas, Sultra Sehat, Sultra Beriman dan Berbudaya, Sultra Produktif, dan Sultra Peduli, serta Gerakan Akselerasi Pembangunan Wilayah Daratan dan Kepulauan (Garbarata). [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.