Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Gubernur Sumatera Barat Perintahkan Perbanyak Tracing Dan Testing
Rabu, 14 Oktober 2020 15:55 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Irwan Prayitno akan memasifkan penegakan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 6 Tahun 2020 tentang Adaptasi Kebiasaan Baru di tengah pandemi Covid-19.
Selain itu, tim surveilans diminta aktif menelusuri riwayat perjalanan pasien positif Covid-19 di Sumbar. "Semua lagi jalan. Saya sudah buat instruksi gubernur untuk seluruh kantor. Untuk menerapkan Perda Nomor 6 dan menambah sanksi kepada pekerja, karyawan di kantor yang tidak mengikuti protokol kesehatan," tegasnya, kemarin.
Baca juga : Nikita Willy, Pernikahan Sangat Tradisional
Penegasan Irwan ini menanggapi instruksi Presiden Jokowi yang meminta jajarannya untuk memprioritaskan penanganan Covid-19 di 12 kabupaten/kota yang memiliki kasus aktif lebih dari 1.000 orang, termasuk di Padang.
Karena itu, Irwan bergerak cepat dan memerintahkan Dinas Kesehatan kota dan kabupaten untuk memperbanyak tracing dan testing. "Sudah on the track semua," ujarnya. Saat ini, aku politisi PKS ini, penambahan kasus masih tinggi di Sumbar karena tracing dan testing banyak dilakukan.
Baca juga : Dulu Kecewa, Sekarang Ketagihan Belanja Online
Kalau mau menolkan atau menihilkan kasus, kata mantan anggota DPR ini, bisa saja dilakukan. Salah satunya, menyetop pengiriman specimen melalui Dinas Kesehatan kota dan kabupaten. "Tapi bukan berarti daerah yang sedikit kasusnya, dijamin lebih bagus," katanya.
Di sisi lain, positivity rate mau tinggi atau rendah juga bisa. Itu semua tergantung spesimen yang dikirimkan. “Sekarang positivity di Kabupaten Agam tinggi. Karena spesimen yang dikirim sedikit. Kalau mau positivity rate rendah, gampang. Perbanyak kiriman, itu pasti rendah. Apalagi yang dikirim orang-orang tidak terkena," bebernya.
Baca juga : Gubernur Kalteng Sabet Tokoh Pembangunan Infrastruktur
Dia berharap, semua pihak tidak terkecoh dengan angka-angka yang ada. Justru yang paling gawat, jika kasus tidak tertangani, isolasi dan rumah sakit penuh karena pasien Covid-19 meningkat. "Lalu testing tidak berjalan. Itu repot. Tidak bisa mendeteksi," tutupnya.
Untuk itu, Irwan mengimbau masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari. Agar tidak ada peningkatan kasus Covid-19. [EDY]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya