Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Belanja Pemerintah Jadi Penggerak Ekonomi Di Tengah Pandemi
Rabu, 4 November 2020 12:42 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Belanja pemerintah yang meningkat tinggi menjadi motor penggerak ekonomi di tengah krisis pandemi Covid-19.
Hal tersebut dikatakan Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfriman menyatakan dalam virtual launching Green Sukuk Ritel Seri ST007 di Jakarta, Rabu (4/11).
Kenapa bisa begitu? Karena sektor penggerak ekonomi lainnya kena dampak pandemi. Misalnya konsumsi rumah tangga, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi, ekspor, dan impor.
Baca juga : Budaya Maritim Jati Diri Bangsa Indonesia
Menurut dia, konsumsi pemerintah melambung tinggi karena direalisasikan melalui berbagai bantuan dan insentif yang diberikan kepada masyarakat terdampak pandemi. Hal ini untuk menjaga daya beli masyarakat.
Dorongan pemerintah diberikan dalam beberapa program seperti jaminan perlindungan sosial, dukungan dunia usaha termasuk UMKM baik berupa bantuan sosial, insentif perpajakan, keringanan subsidi bunga, serta fasilitas penjaminan. Di sisi lain, berbagai bantuan dan insentif tersebut memberikan pengaruh kepada APBN yakni terjadinya defisit cukup dalam sehingga memerlukan pembiayaan dalam rangka menutupnya.
"Bagaimana pemerintah untuk menutup pembiayaan tersebut? Salah satu caranya dengan menerbitkan surat berharga negara (SBN) atau disebut obligasi negara," katanya.
Baca juga : Kementerian Agama Terbitkan Pedoman Umroh Di Tengah Pandemi
Oleh sebab itu, ia mengimbau, masyarakat yang masih memiliki kelebihan dana dan ingin berinvestasi dapat berkontribusi dalam mengelola risiko defisit dengan membeli instrumen yang diterbitkan pemerintah.
Ia mengatakan pemerintah melakukan diversifikasi dalam rangka mengelola risiko tersebut melalui penerbitan SBN berbentuk valas, rupiah, konvensional, hingga sukuk atau berbasis syariah. [DIT]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya