Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Lana Yurisa Ayodya, Pustakawan Perpusnas

Kaum Disabilitas Berhak Dapat Layanan Perpustakaan Terbaik

Selasa, 10 November 2020 14:10 WIB
Pustakawan Perpusnas Lana Yurisa Ayodya (Foto: Istimewa)
Pustakawan Perpusnas Lana Yurisa Ayodya (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Buku sebagai jendela dunia merupakan pepatah yang tak lagi asing di telinga kita. Di dalam buku kita dapat membaca isi-isi pemikiran manusia dari berbagai zaman maupun tempat. Dalam dimensi tertentu, dapat dikatakan bahwa buku merupakan sebuah sarana sosialisasi, yang di dalamnya terdapat berbagai informasi yang tertuang dalam untaian kata dan simbol-simbol yang terangkai hingga memiliki makna. 

Lebih jauh lagi, apa yang dibaca oleh seseorang dapat menentukan atau mengarahkan tingkat intelektual, luasnya wawasan, bahkan pola pikirnya. Dalam perkembangan zaman, buku-buku tersebut dikumpulkan dan dijadikanlah sebuah perpustakaan, yang bukan hanya menjadi tempat untuk menyimpan buku, namun juga tempat untuk belajar, mencari dan mengembangkan informasi ataupun lembaga pendidikan, dan juga sebagai sarana edukatif dalam pendidikan yang dikelola sedemikian rupa. 

Hal ini sejalan dengan salah satu tujuan kemerdekaan Indonesia yang tercantum dalam UUD 1945, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa secara menyeluruh dan merata melalui proses pendidikan yang berkaitan langsung dengan kegiatan belajar dan membaca. Untuk dapat mengamalkan tujuan tersebut, perpustakaan harus dapat dijangkau semua masyarakat Indonesia. 

Hal ini terwujud dalam sila ke-5 Pancasila yang berbunyi, “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.” Indonesia terdiri dari berbagai unsur masyarakat, baik itu suku, agama, budaya, dan ras. Termasuk di dalamnya penyandang disabilitas. Merujuk pada Pembukaan UUD 1945 dan sila ke-5 Pancasila, penyandang disabilitas berhak untuk memiliki akses pada pelayanan publik, baik itu instansi kepemerintahan maupun swasta.

Baca juga : Akreditasi, Wujudkan Perpustakaan Berstandar Nasional

Perpustakaan sebagai salah satu lembaga pelayanan publik, bukan hanya harus dapat diakses penyandang disabilitas. Namun juga harus dapat memberikan pelayanan yang dapat mewadahi kebutuhan para disabilitas. 

Kaum disabilitas adalah mereka yang memiliki kelainan dari orang pada umumnya (kurang atau melebihi orang pada umumnya). Masalah ini akhirnya menimbulkan hambatan yang membutuhkan pelayanan khusus. Pada dasarnya, terdapat beberapa jenis hambatan pada kaum disabilitas, yaitu tunanetra (hambatan penglihatan), tunarungu (hambatan mendengar), tunagrahita (hambatan intelektual), tunadaksa (hambatan fisik), tunalaras (hambatan emosi dan perilaku).

Fasilitas layanan untuk kaum disabilitas di Perpustakaan Nasional Indonesia sudah ada, dengan menyediakan guiding block, tempat khusus parkir kendaraan untuk disabilitas, akses kursi roda, maupun ruang layanan lansia dan disabilitas yang terletak di lantai 7. Akan tetapi, di layanan disabilitas sendiri baru memadai untuk pemustaka tunanetra. Hal ini terlihat dari ragam koleksi braille dan juga audiobook

Layanan lain yang tersedia untuk menunjang penyandang disabilitas antara lain alat pembaca audiobook, dan komputer khusus untuk low vision dan tunanetra. Komputer khusus itu memungkinkan pengguna memperbesar gambar pada buku menggunakan pemindai dan dilengkapi aplikasi pembaca layar. Koleksi pada ruangan ini tidaklah memadai untuk kaum disabilitas dengan hambatan-hambatan lain. 

Baca juga : Pangandaran Gempa, Fasilitas dan Layanan Pertamina Tak Terganggu

Memang, kaum disabilitas lain tidak membutuhkan jenis koleksi khusus seperti tunanetra. Namun, mereka tetap membutuhkan pelayanan khusus. Selain itu, karena sebagian besar tunanetra bekerja sebagai pemijat dan pemusik, maka akan lebih baik apabila diadakan koleksi-koleksi mengenai ilmu memijat, teori musik, serta partitur musik.

Pelayanan khusus yang dibutuhkan tunagrahita dan autistik yaitu diperlukannya perhatian khusus dari pustakawan, karena pada beberapa kasus, anak autis memiliki rasa over sensitif terhadap rangsangan-rangsangan tertentu, seperti rangsangan suara, sentuhan, dan visual. Selain itu, anak tunagrahita dan autis membutuhkan buku yang sesuai dengan tingkat intelegensi dan ketertarikan mereka. Biasanya mereka tertarik dengan buku anak yang penuh dengan gambar dan berwarna-warni. Untuk para tunarungu dengan hambatan komunikasi dan pendengaran, dibutuhkan pustakawan yang menguasai bahasa isyarat, sehingga masalah komunikasi dapat terpecahkan. 

Selain itu, karena sebagian besar tunarungu bermata penghasilan sebagai pengrajin kerajinan tangan, buku-buku mengenai kerajinan tangan perlu diperbanyak. Untuk keadaan darurat, diperlukannya pictogram atau simbol-simbol lainnya yang menunjukkan keadaan darurat serta arah pintu darurat secara visual.

Adapun pelayanan khusus bagi tunadaksa terletak pada rak-rak buku yang mudah diraih dan lorong-lorong antar rak yang dapat dilewati kursi roda dan tongkat kruk. Selain itu, struktur bangunan juga harus memadai, dengan tersedianya jalur khusus kursi roda serta toilet khusus yang dilengkapi dengan pegangan yang kokoh di area toilet.

Baca juga : Pemilihan Pustakawan Berprestasi 2020, Perpusnas Beri Apresiasi Pemberi Layanan Terbaik

Untuk tunalaras, tidak ada syarat maupun jenis koleksi khusus, mengingat tunalaras memiliki tingkat intelegensi rata-rata orang pada umumnya. Pelayanan yang dapat dilakukan, yakni dengan mempersiapkan pustakawan untuk memberikan perhatian lebih, karena anak tunalaras memiliki hambatan dalam pengendalian emosi dan hubungan sosial.

Pada akhirnya, perpustakaan dapat digunakan sebagai wadah untuk membaca. Perpustakaan juga harus dapat diakses oleh seluruh masyarakat Indonesia, termasuk kaum disabilitas. Tentu saja, bukan hanya koleksi, namun pelayanan disabilitas harus disesuaikan dan dipertimbangkan agar dapat sesuai dengan kebutuhan masyarakat, terutama kaum disabilitas.***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.