Prinsip Kesehatan Masyarakat Jangan Cuma Jadi Lips Service

RM.id  Rakyat Merdeka - Pandemi Covid-19 adalah sebuah kondisi kedaruratan kesehatan masyarakat. Karena itu, penanggulangannya pun harus dengan strategi dan intervensi kesehatan masyarakat.

Hal ini disampaikan Ketua Tim Pakar Bidang Kesehatan Masyarakat Satgas Covid-19, dr. Agustin Kusumayati. Menurutnya, tidak ada yang baru dalam hal strategi dan intervensi yang dilakukan berbagai negara dalam mengendalikan wabah Covid-19.

"Semua sudah kita kenal. Kita pun telah melaksanakannya. Tapi, ibarat minum obat, kita minum obat dengan dosis yang kurang," kata Agustin dalam perbincangan dengan RMco.id, Rabu (23/12).

Sehingga, lanjut Agustin, berbagai intervensi kesehatan masyarakat yang dilakukan pemerintah tidak mencapai tingkat yang dapat memberi efek.

Baca juga : Di Sini Senang, Di Sana Senang

"Harapan saya, Menkes yang baru dapat menerapkan strategi dan intervensi kesehatan masyarakat secara lebih sistematik, integratif, dan konsisten. Sehingga, mencapai tingkat yang dapat memberikan efek," papar Agustin.

Untuk melaksanakan strategi dan intervensi kesehatan masyarakat secara konsisten, Agustin menekankan perlunya menjalankan 4 hal. Pertama, tersedianya sumber daya yang cukup. Termasuk, sumber daya manusia yang memiliki keahlian dan "passion" dalam Ilmu Kesehatan Masyarakat.

Kedua, melibatkan masyarakat hingga ke akar rumput. Ketiga, melibatkan lintas sektor. Hal ini penting karena intervensi kesehatan masyarakat harus dilaksanakan di berbagai sektor kegiatan ekonomi. Keempat, menerapkan etika kesehatan masyarakat yang didukung dengan regulasi yang kuat.

Untuk mengantisipasi pandemi serupa, Agustin menekankan perancangan ulang Sistem Kesehatan Nasional sedemikian rupa. Sehingga, prinsip-prinsip Kesehatan Masyarakat betul-betul diimplementasikan, dan tidak sekadar menjadi lips service.

Baca juga : Coway Siap Penuhi Standar Kesehatan Air Dan Udara Saat Pandemi

Kurang berhasilnya Indonesia dalam menanggulangi pandemi Covid-19, kata dia, disebabkan antara lain karena lemahnya sistem kesehatan kita, khususnya sistem kesehatan masyarakat atau Public Health System.

"Health is everybody's business. Itu prinsip Kesehatan Masyarakat. Semoga, latar belakang Menkes dapat menggerakkan keterlibatan aktif semua sektor, untuk membangun kesehatan bangsa," harapnya.

Agustin mengingatkan, membangun sistem kesehatan masyarakat bukan hal yang dapat dilakukan dalam waktu singkat. Perlu pemahaman yang kuat mengenai public health, keberpihakan yang nyata terhadap kepentingan masyarakat, dan konsistensi untuk melaksanakannya.

"Pekerjaan ini tidak dapat dilaksanakan hanya oleh seorang Menkes. Pak Menteri memerlukan dukungan yang kuat dari staf-stafnya. Kepemimpinan seorang Menkes, akan sangat mewarnai jalannya upaya pembangunan sistem kesehatan masyarakat," papar Agustin.

Baca juga : Gandeng Bank Danamon, Manulife Indonesia Hadirkan Asuransi Kesehatan Terjangkau

"Sebagai Ahli Kesehatan Masyarakat, saya tidak boleh pesimis. Saya harus percaya, dan harus siap mendukung. Saya berharap, Menkes baru dapat membentuk tim yang solid, yang memahami dan menjiwai public health, mengutamakan kepentingan masyarakat, dan memiliki determinasi yang kuat untuk membangun sistem kesehatan masyarakat," pungkasnya. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.