Dark/Light Mode

Menag Dikasih Ke NU, Menkes Diganti Bankir

Di Sini Senang, Di Sana Senang

Rabu, 23 Desember 2020 06:56 WIB
Menteri Agama terpilih Yaqut Cholil Qoumas (kiri) dan Menteri Kesehatan yanh baru Budi Gunadi Sadikin. (Foto: Istimewa)
Menteri Agama terpilih Yaqut Cholil Qoumas (kiri) dan Menteri Kesehatan yanh baru Budi Gunadi Sadikin. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Reshuffle kabinet yang dilakukan Presiden Jokowi kemarin, dianggap sukses menyenangkan banyak pihak. Rakyat yang sudah lama berteriak agar Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dicopot, akhirnya terkabulkan juga. Lalu, kubu Nahdlatul Ulama (NU) yang selama ini protes kenapa Menteri Agama tak diberikan ke NU, terkabul juga.

Menteri Agama Jenderal (Purn) Fachrul Razi digantikan Yaqut Cholil Qoumas, kader muda NU yang juga anggota DPR dari PKB. Terpilihnya Yaqut juga bikin nyaman PKB yang jatahnya di kabinet tak berkurang setelah Menteri Perdagangan Agus Suparmanto diganti M Lutfi.

Baca juga : Lagu Hasil Aransemen Daus Rojali Bakal Diputar Di Slank Fest 2020

Khusus Terawan dan Fachrul, memang selama ini kerap bikin kesal publik. Terawan, sudah bikin gemas publik ketika awal pandemi Corona merebak. Eks Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) ini menganggap enteng Corona. Awalnya, Terawan menyatakan Corona tak akan masuk ke Indonesia. Padahal, saat itu, negara-negara lain sudah mulai panik dengan serangan virus asal Wuhan, China itu.

Terawan juga dengan santai mengatakan, Indonesia kebal dari Corona karena kekuatan doa. Kemudian, dia meminta masyarakat Indonesia untuk ‘enjoy’ dalam menghadapi virus itu. Yang juga diingat, dia menyebut, orang yang kena Corona bisa sembuh sendiri.

Baca juga : Akhirnya Menkes Diganti, Netizen: Kenapa Nggak Dari Dulu Pak Jokowi

Terawan kembali bikin kesal ketika menyikapi harga masker yang meroket. Alih-alih mengusut “mafia masker”, dia malah menyalahkan masyarakat karena mau membeli masker dengan harga tinggi.

Setelah itu, Terawan jarang tampil ke publik. Namanya hanya terlihat dalam surat persetujuan atau penolakan kebijakan Pembatasan Sosial berskala besar (PSBB). Yang sering muncul justru anak buahnya, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Achmad Yurianto.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.