Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Harapan Pengasuh Ponpes Tebuireng, 2021 Jadi Tahun Jalan Tengah Dan Kebersatuan

Sabtu, 2 Januari 2021 20:51 WIB
Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng, Jombang KH. Abdul Hakim Mahfudz. (Foto: Ist)
Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng, Jombang KH. Abdul Hakim Mahfudz. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng, Jombang KH. Abdul Hakim Mahfudz berharap, tahun 2021 tercipta perdamaian di Indonesia. Harapan ini terlontar dari Gus Kikin, sapaan karib KH. Abdul Hakim Mahfudz, lantaran beberapa tahun terakhir bangsa Indonesia terjebak konflik antaranak bangsa yang disebabkan perbedaan pilihan politik.

Oleh karenanya, tahun 2021, harap Gus Kikin, menjadi momentum untuk seluruh kelompok meletakkan ego pribadi dan kembali bersatu.

Baca juga : Rekonsiliasi Jadi Jurus Jitu Cegah Keresahan Sosial

"Memasuki tahun 2021, mari cari jalan tengah atas segala bentuk perbedaan dan potensi konflik yang mengarah kepada perpecahan bangsa," ajak Gus Kikin, dalam keterangannya, Sabtu (2/1).

Gus Kikin menjelaskan, kunci penyelesaian konflik yang paling jitu adalah musyawarah untuk mencari titik temu dalam berbagai perbedaan. Diingatkan cicit pendiri Pesantren Tebuireng sekaligus pendiri Nahdlatul Ulama (NU), Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari ini, bangsa Indonesia dalam sejarahnya, sudah terlatih dan sukses mengatasi konflik antaranak bangsa karena berbagai perbedaan.

Baca juga : Konsep Perpusnas Berbasis Inklusi Sosial Jadi Salah Satu Jawaban Pemulihan Ekonomi

Para pendiri, guru dan tokoh bangsa, kata Gus Kikin, telah berhasil mengelola berbagai perbedaan dan konflik  yang mengancam persatuan dan kesatuan. Bukti yang paling nyata adalah lahirnya idelologi bangsa Indonesia, Pancasila.

"Di Pancasila juga diajarkan agar setiap kepentingan tidak merusak suasana hidup bersama, yakni dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan semangat permusyawaratan. Sebagai falsafah kehidupan berbangsa dan bernegara. Mari kita tanggalkan ego pribadi untuk mewujudkan baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur," pungkas putra almarhum KH. Mahfudz Anwar dan Nyai Hj Abidah Ma'shum ini. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.