Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Halalkan Vaksin Sinovac

MUI Siap Disidang Di Hari Kiamat

Minggu, 31 Januari 2021 06:36 WIB
Ketua MUI Cholil Nafis (Foto: Istimewa)
Ketua MUI Cholil Nafis (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa halal untuk vaksin Covid-19 buatan Sinovac, perusahaan asal China, sejak 8 Januari lalu. Namun, ada saja pihak yang tidak percaya dengan fatwa itu. Bahkan menuding MUI yang tidak-tidak. Mendapat tudingan itu, MUI angkat bicara. MUI menegaskan siap disidang di hari kiamat, jika main-main dalam mengeluarkan fatwa.

Salah satu yang mempertanyakan kehalalan vaksin Sinovac adalah akun @imelbox. Dia menuding putusan MUI soal kehalalan vaksin Sinovac pesanan pihak tertentu. Bahkan, dia menuding MUI mendapat dana dari fatwa halal itu. "MUI giat banget cari dananya," tulisnya, di Twitter.

MUI terganggu dengan tudingan-tudingan seperti ini. Ketua MUI Cholil Nafis menegaskan, pihaknya tidak pernah bermain-main dalam mengeluarkan fatwa.

Baca juga : TNI Bakal Turun Tangan Demi Edukasi Masyarakat

"Betapa dosanya kalau kami main-main dengan fatwa. Kalau kami berani-beraninya fatwa tanpa mengetahui isi masalahnya, berarti kami berani-berani masuk neraka," ungkap Cholil, kemarin. 

Dia menegaskan, ulama yang berada di MUI tak mungkin sembarangan mengeluarkan fatwa. Sebab, fatwa akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT, di akhir kelak. "Tidak mungkin (pesanan)," tegasnya.

Cholil menambahkan, dalam mengeluarkan fatwa, MUI juga telah melakukan penelitian secara ilmiah. Bahkan, menelisik runutan proses pembuatan vaksin dengan mengutus tim khusus ke China. Tim lainnya juga sudah datang ke Laboratorium Bio Farma di Bandung, lokasi pembuatan Sinovac di dalam negeri. 

Baca juga : Cakupan Vaksinasi Tinggi, Jateng Dipuji Mendagri Dan Menkes

Hasilnya, tidak ada bahan dasar babi ataupun serapan sari dari tubuh manusia, seperti yang diisukan sebelumnya. "Oleh karena itu, kita menyatakan vaksin Corona Sinovac itu adalah suci, halal," jelas ulama asal Sampang, Madura, itu. 

Kehalalan vaksin yang disuntikkan ke Presiden Jokowi, dan rakyat menjadi tanggung jawab MUI. "Majelis Ulama bertanggung jawab di hadapan Allah," tegasnya. 

Ulama lulusan UIN Jakarta itu pun menambahkan, pihaknya akan kembali melakukan peninjauan terhadap tiga vaksin lain, yang rencananya akan didatangkan Pemerintah. Yaitu Pfizer dari Jerman, AstraZeneca dari Inggris, dan Novavax asal Amerika Serikat-Kanada.

Baca juga : Jokowi: Sama Seperti Yang Pertama, Nggak Sakit

Dengan penjelasan ini, pihak yang tadinya masih ragu, jadi percaya. Seperti akun @mahabbatanminni. Menurutnya, putusan MUI patut dihormati. 

"Nggak ada yang salah sih. Segala keputusan sepaket dengan akibatnya. Entah nanti dihadapan Allah gimana, semoga rahmat Allah menyertai kita," ucapnya. "Emang benar si. Yang nggak ngertinya, bakalan ramai," timpal @Ge_on7.

Namun, ada juga yang masih ragu. Seperti akun @titania_mami. "Wow. Berat lho, Pak. Tetapi kalau Bapak ikhlas, bukan karena uang, bukan karena takut tetapi demi kemanusiaan, ya insya Allah selamat di hadapan Allah. Karena Bapaklah yang tahu isi hati Bapak. Tetapi Allah Maha Tau," tulisnya. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.