Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Mantan Atlet Dayung Jual Medali Emas Untuk Obati Anak, Sukanto Tanoto Beli Rumah 6 Triliun Di Jerman

Yang Kaya Makin Kaya, Yang Miskin Makin Miskin

Selasa, 16 Februari 2021 06:25 WIB
Leni Haini mantan atlet dayung yang terpaksa akan menjual medali emas yang pernah diraihnya karena tak mampu lagi biayai pengobatan anaknya. (Foto: Kompas.com)
Leni Haini mantan atlet dayung yang terpaksa akan menjual medali emas yang pernah diraihnya karena tak mampu lagi biayai pengobatan anaknya. (Foto: Kompas.com)

RM.id  Rakyat Merdeka - Di saat Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan orang miskin di negeri ini nambah jadi 27,5 juta, kemarin, ada kisah orang miskin yang benar-benar miskin, sampai tak tega mendengarnya. Juga ada cerita orang kaya yang benar-benar kaya, yang sulit rasanya bagi kebanyakan orang untuk menirunya.

Orang miskin itu namanya Leni Haini. Mantan atlet dayung yang terpaksa akan menjual medali emas yang pernah diraihnya karena tak mampu lagi biayai pengobatan anaknya.

Sebelum "gantung dayung", eks atlet usia 44 tahun ini pernah mengharumkan nama bangsa di SEA Games 1997 Indonesia dan SEA Games 1999 di Brunei Darussalam. Di SEA Games 1997, Leni berhasil menyumbang 2 emas dan 1 perak. Sementara, di SEA Games 1999, ia meraih 1 emas dan 1 perak.

Baca juga : Irjen Napoleon Dituntut Lebih Ringan Dari Jaksa Pinangki

Selain di kancah SEA Games, atlet asal Jambi ini juga mengoleksi 3 medali emas pada kejuaraan The World Dragon Boat Racing di Taiwan pada 1997. Beberapa prestasi lain juga yang berhasil dicatatkan di sejumlah kejuaraan, seperti di Hong Kong dan Singapura.

Bendera merah putih berkali-kali berkibar karena jasa Leni. Decak kagum saat itu, tercurah. Jutaan rakyat angkat topi atas prestasinya. Tapi, kini cerita itu tak ada lagi. Yang ada, justru cerita nestapa.

Leni punya anak, namanya Habibatul Fasia, yang kena penyakit epidermolysis bullosa (EB). Kulitnya rapuh dan mudah terluka. Sejak lahir, anak perempuan buah cinta Leni bersama pasangannya Muhammad Ichsan Usman itu, dirawat dengan telaten oleh ibunda Leni. Pernah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) di Jakarta. Untuk membiayai pengobatan, ia sampai harus menjual rumah. Tapi anaknya itu belum kunjung sembuh.

Baca juga : Ganjar Ajak Warga Jateng Laporkan Jalan Rusak Lewat Aplikasi Jalan Cantik

Duit yang dia punya sudah habis. Deretan angka di tabungannya pun sudah nol. Mau jual ini, itu, sudah tak ada lagi yang bisa dijual. Yang tersisa medali emas itu. Itulah yang rencananya mau dijual Leni.

Akankah medali emas Leni ini sampai dijual? Pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) langsung turun tangan. Sekretaris Kemenpora, Gatot S Dewa Broto mengatakan, Leni tak perlu menjual medali emasnya. Ia berjanji tidak akan lepas tangan.

Gatot mengakui, soal kesejahteraan atlet, memang dilematis. Sebab, Pemerintah hanya bisa menggunakan anggaran sesuai rambu yang ada. "Supaya tidak jadi temuan (penegak hukum). Tapi, bukan berarti kami tidak peduli," kata Gatot, saat dikonfirmasi Rakyat Merdeka, Senin (15/2) malam.

Baca juga : Indonesia Masih Gali Lubang Tutup Lubang

Menurutnya, Leni, selaku atlet yang pernah mengharumkan nama bangsa di kancah global, berhak dibantu. Gatot akan mengontak Direktur Utama BPJS Kesehatan untuk menolong biaya pengobatan anak Leni.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.