Dark/Light Mode

Peran Tokoh Komunitas Penting Untuk Cegah Penyebaran Covid-19

Jumat, 19 Februari 2021 20:23 WIB
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kemenkes Siti Nadia Tarmizi/Ist
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kemenkes Siti Nadia Tarmizi/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Peran tokoh komunitas sangat penting dalam mengubah perilaku individu agar semakin taat menerapkan protokol kesehatan. Jika setiap individu disiplin, pencegahan penularan Covid-19 semakin mudah.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, individu yang disiplin menerapkan protokol kesehatan, yakni memakai masker, menjaga jarak, serta mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, akan mencegah infeksi baik pada diri sendiri maupun dalam komunitasnya.

"Dari disiplin individu akan membuat pertahanan selanjutnya dalam populasi yang besar. Tentu saja gerakan itu harus banyak dilakukan," kata Siti Nadia Tarmizi dalam Alinea Forum bertajuk Mempertangguh Komunitas Saat PPKM Mikro, Jumat (19/2).

Siti Nadia berpendapat, dalam menangani pandemi, Pemerintah harus melakukan berbagai macam intervensi, salah satunya perubahan perilaku masyarakat. Dia menegaskan, pola hidup merupakan hal sentral dalam menanggulangi pandemi.

Baca juga : Jaksa Tuntut Penusuk Mendiang Syekh Ali Jaber 10 Tahun Penjara

"Apalagi saat ini kita belum temukan cara, misalnya obat untuk Covid-19. Jadi kita baru tahap pencegahan. Pencegahan pun risiko penularannya masih sangat tinggi, karena memang penularannya sangat cepat. Secara cepat banyak orang terjangkit, kemudian menjadi sakit," kata dia.

Untuk mempercepat perubahan perilaku di tingkat komunitas, menurut dia, kontribusi para tokoh sangat signifikan. 

“Kalau kita bicara perubahan perilaku, memang membutuhkan keteladanan dari tokoh-tokoh atau publik figur untuk melakukan peran ini," terang dia.

Sementara, Sosiolog dari Universitas Indonesia Imam B Prasodjo menganggap upaya pendisiplinan dan penertiban masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan semestinya berbasis mikro di level kerumunan. 

Baca juga : CSIS: Generasi Z, Paling Banyak Tak Percaya Covid-19 Dan Vaksin

“Yang harus difokuskan untuk mendorong ketangguhan adalah wilayah-wilayah mikro, tetapi bukan RT/RW. Yang benar adalah komunitas, di mana tempat berinteraksi terjadi, dan di situ ada kerumunan yang cukup padat,” ucap Imam.

Mengubah perilaku masyarakat tidak dapat sekadar imbauan. Untuk mempengaruhi perilaku masyarakat perlu melibatkan orang berpengaruh dalam komunitas kerumunan tertentu yang dapat menegakkan protokol kesehatan. 

Dalam komunitas pengajian, misalnya, masyarakat akan mematuhi ustaz. Sehingga ustaz bisa berperan mengajak jemaah lebih taat protokol kesehatan.

Imam juga menyarankan, sistem zonasi lebih menitikberatkan pada komunitas kerumunan, dibandingkan di tingkat RT/RW. 

Baca juga : Kemenperin Kebut Pengembangan Industri Kendaraan Listrik

Sementara kekayaan modal sosial, seperti gotong royong perlu terus didorong. Sehingga masyarakat tidak hanya mengandalkan Pemerintah. [REN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.