Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Banyak Kendala Tahap Pertama, Wapres Akui Vaksinasi Lamban

Minggu, 28 Februari 2021 08:00 WIB
Wakil Presiden Ma’ruf Amin. (Foto : Instagram @kyai_marufamin).
Wakil Presiden Ma’ruf Amin. (Foto : Instagram @kyai_marufamin).

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengakui, masih banyak masalah yang menghambat vaksinasi Covid-19. Target yang dipatok tidak sesuai harapan. Dia menyebut, saat ini dosis yang diberikan sebanyak 80-90 ribu per hari. Jumlah itu masih kurang dari 10 persen target nasional, yaitu 1 juta vaksin per hari. “Tahap pertama ini masih lamban,” ujar Ma’ruf, di Jakarta, kemarin.

Wapres menduga, kendalanya ada pada registrasi penerima vaksin, distribusi vaksin, pendataan penerima vaksin, dan jumlah vaksinator. Pemerintah, katanya, akan mengevaluasi persoalan-persoalan di lapangan tersebut. Dengan begitu, vaksinasi Covid-19 tahap kedua yang dimulai pada April, bisa lebih cepat dilakukan.

Baca juga : Sebelum Sekolah Tatap Muka Pertimbangkan Hal-hal Ini...

“Masalah-masalah yang terus mengganggu ini terus dibenahi. Masalah teknis, misalnya soal registrasi nanti disederhanakan. Soal distribusi mulai dibenahi supaya cepat sampai. Soal data penerima vaksin juga terus dibenahi,” jelas eks Rais Aam PBNU itu.

Selain itu, pemerintah juga akan terus menambah jumlah dosis vaksin Covid-19 sesuai kebutuhan masyarakat di Indonesia. Penambahan tenaga kesehatan penyuntik vaksin atau vaksinator juga akan dilakukan. Utamanya dari TNI dan Polri.

Baca juga : Makin Masyarakat Patuh Prokes, Makin Cepat Pula Corona Diatasi

Sementara soal ketersediaan vaksin, produksi dalam negeri sudah mulai dilakukan. Selain dari Sinovac, ada juga pasokan vaksin dari AstraZeneca dan merek-merek lain. Ma’ruf memastikan, dosis vaksin mencukupi seluruh kebutuhan masyarakat Indonesia. “Melalui diplomasi dan kerja sama internasional yang gigih, Indonesia berhasil mengamankan ketersediaan vaksin Covid-19 yang mencukupi seluruh kebutuhan kita,” tuturnya.

Wapres bahkan menyebut, Indonesia berkomitmen untuk dapat mengekspor vaksin Covid-19 untuk membantu negara-negara di kawasan Asia Tenggara dalam memperoleh vaksin. Dia mengatakan, berdasarkan data World Health Organization (WHO), hingga akhir Januari masih ada 130 negara yang belum mendapatkan vaksin Covid-19. “Mayoritasnya adalah negara sedang berkembang,” bebernya.

Baca juga : Giliran Wartawan Divaksinasi Covid-19, Gimana Kesannya?

Secara terpisah, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, kendala yang saat ini terjadi adalah vaksin yang masih terbatas. “Untuk itu harus dilakukan secara bertahap. Dalam pekan ini, baru 150 ribuan yang sudah divaksin,” beber mantan Direktur Utama PT Inalum ini, saat memantau pelaksanaan vaksinasi lansia di Surabaya, kemarin.

Budi menargetkan, vaksinasi Covid-19 tahap kedua untuk petugas pelayanan publik dan kelompok lanjut usia (lansia) tuntas pada Juni 2021. “Ada 38 juta yang ditargetkan menerima vaksin Covid-19 atau sebanyak 76 juta suntikan,” beber Menkes. Dari jumlah itu, 21 juta penerima adalah lansia dan 16 juta lainnya adalah pelayan publik. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.