Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Eks Dirjen Perikanan Tangkap: Saya Mundur Sukarela, Bukan Dipecat

Rabu, 3 Maret 2021 23:23 WIB
Mantan Dirjen Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Zulfikar Muchtar. (Foto: ist)
Mantan Dirjen Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Zulfikar Muchtar. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Mantan Dirjen Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Zulfikar Muchtar menepis kabar bahwa dirinya dipecat oleh eks Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo terkait ijin ekspor benih lobster.

Dia juga memastikan tidak pernah diancam oleh Edhy karena menolak menandatangani dokumen izin ekspor yang kini menjerat mantan bosnya itu di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

Baca juga : Eks Dirjen Perikanan Tangkap KKP: Kebijakan Ekspor Benur Tidak Pro Terhadap Nelayan Kecil

"Stafsus, Andrew Misanta dan mantan Menteri Edhy Prabowo 'tidak pernah' mengancam akan mencopot saya saat tidak mau menandatangani ekspor 5 perusahaan. Yang benar adalah, stafsus (Andrew Misanta) mengatakan Menteri akan mengontak langsung ke saya tentang hal itu," kata Zulfikar Muchtar, Rabu (3/3). 

Dia pun menyayangkan adanya pemberitaan yang tidak pas yang seakan-akan bahwa dirinya dipecat karena menolak menandatangani izin ekspor tersebut. "Kasihan kalau mereka menanggung beban lebih berat dari kutipan info yang tidak pas," katannya.

Baca juga : Prestasi Di Tengah Pandemi, Tiga Bandara Angkasa Pura I Raih Penghargaan Di Kanada

Lebih lanjut, Zulfikar menegaskan mundur karena adanya perbedaan prinsip dirinya dengan situasi yang ada di KKP.  Dia pun mengajukan surat pengunduran dirinya langsung ke Menteri Edhy pada 14 Juli 2020 dan terakhir kali berkantor di KKP pada 17 Juli 2020.  

"Saya mundur karena beda prinsip yang sudah jelas antara lain karena kebijakan tidak pro sustainability dan pro poor, tata kelola yang tidak serius, dan indikasi-indikasi yang saya lihat tidak strategis. Saya mundur secara sukarela," pungkas dia. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.