Dark/Light Mode

Tim Bulu Tangkis Diusir Di All England

Jokowi: Lawan!

Sabtu, 20 Maret 2021 07:57 WIB
Presiden Jokowi (Foto: Setpres)
Presiden Jokowi (Foto: Setpres)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi ikut geram atas didepaknya Timnas Bulu Tangkis Indonesia dari ajang All England 2021 hanya gara-gara satu pesawat dengan orang yang positif Corona. Jokowi pun memerintahkan Menpora, Zainudin Amali, melawan tindakan Organisasi Bulu Tangkis Dunia alias BWF yang dianggap sengaja menyingkirkan Indonesia.

"Presiden minta perlakuan tak baik pada kita jangan didiamkan, harus dipersoalkan. Ada jalur-jalurnya, via NOC (National Olympic Committee) dan PBSI (Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia)," ucap Amali, dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, kemarin.

Sebelum diminta Presiden, Amali sebenarnya sudah berniat “melabrak” BWF. Dia kesal karena merasa putra putri kebanggaan Indonesia yang ikut All England dicurangi dan diperlakukan tidak adil. 

Baca juga : Inggris, Linggis!!!

Selain dipaksa mundur, kata Amali, Jonatan Christie Cs ditelantarkan. Setelah didepak dari arena, para pemain bulu tangkis Indonesia pulang ke hotel dengan jalan kaki. Padahal, biasanya disediakan transportasi. Saat tiba di hotel, para pemain Indonesia disuruh menggunakan tangga, bukan lift.

Politisi senior Golkar ini menuding BWF tidak profesional. "BWF tidak transparan. BWF diskriminasi. Cukup bukti, saya berani mengatakan itu. Kami sangat kecewa. BWF tidak boleh buang badan, berlindung dari aturan di Inggris. Atas dasar itu, kami minta BWF direformasi," omel Amali.

Ketua Komite Olimpiade Internasional (KOI) alias NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari, ikut bersuara. Dia menuntut BWF meminta maaf. Ia geram terhadap perlakuan panitia yang sangat diskriminatif terhadap pemain dan ofisial Indonesia. Menurutnya, kejadian jalan kaki dari arena hingga hotel, maupun tidak diperkenankan naik lift di hotel, merupakan inisiatif BWF.

Baca juga : Menpora Wanti-wanti Kasus All England Tak Terjadi Pada Cabor Lain

"Apakah oleh pemerintah Inggris? Bukan. Tapi, sama panitia. Mereka tidak bisa berlindung pada regulasi yang sudah ada. Sampai hari ini, BWF belum minta maaf karena telah melukai perasaan masyarakat Indonesia. Ini harus clear. Kami melihat BWF sangat tidak profesional," tegas Okto.

Menyikapi hal ini, KOI sudah berkomunikasi dengan PBSI, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Luar Negeri, maupun Federasi Badminton Asia. Okto ingin membawa perlakuan semena-mena BWF itu, ke pengadilan arbitrase internasional. 

Wakil Ketua DPR, Aziz Syamsuddin, setuju dengan sikap-sikap tegas tersebut. Dia pun menuntut BWF melakukan klarifikasi secara terbuka atas sikapnya yang tidak sportif. 

Baca juga : Dubes Inggris Sayangkan Indonesia Tidak Ikut All England

Wakil Ketua Komisi X DPR, Dede Yusuf, mencurigai ada unsur kesengajaan dari BWF untuk menyingkirkan Indonesia dengan memanfaatkan situasi pandemi. Buktinya, sudah lolos ke babak selanjutnya, tiba-tiba para pemain Indonesia dijegal karena disebut satu pesawat dengan orang yang positif Corona. Padahal, sampai saat ini, belum jelas siapa yang terpapar Covid-19 di pesawat yang ditumpangi para pemain Timnas.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.