Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Hadeuh, Pakai Embargo Segala

Stok Vaksin RI Bisa Keganggu

Sabtu, 27 Maret 2021 07:05 WIB
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, (Foto : Istimewa).
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, (Foto : Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketersediaan vaksin Covid-19 di Tanah Air teran­cam terganggu. Soalnya, se­jumlah negara produsen vak­sin melakukan embargo atau penahanan sementara. Karena itu, laju vaksinasi di Tanah Air akan memperhatikan keterse­diaan vaksin.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyata­kan, embargo dilakukan karena lonjakan kasus Corona di se­jumlah negara. Di antaranya, India, yang menjadi salah satu negara pemasok vaksin AstraZeneca bagi Indonesia. India melaporkan 47.262 kasus baru dan 275 kematian pada Rabu (24/3) yang diduga karena mutasi ganda varian virus Corona.

“Sehingga mulai terjadi embargo vaksin Covid-19,” ujar Budi usai mengikuti Rapat Terbatas (Ratas) bersama Presiden Jokowi di Istana Negara, kemarin.

Menurut Budi, selain India, hanya ada empat negara yang memproduksi vaksin. Keempatnya adalah Amerika, Inggris, Rusia, dan China. “Mereka atur vaksinnya yang boleh keluar tuh berapa banyak. Jadi ini demand negara ini pasti tinggi,” imbuhnya.

Baca juga : Kendalikan Pandemi

Embargo ini, berpotensi menyebabkan keterlambatan kedatangan vaksin dalam be­berapa bulan mendatang. Hal ini, dikatakan Budi, sudah dilaporkannya kepada Presiden Jokowi dalam Ratas.

Untuk mengantisipasinya, Budi menyatakan, Indonesia perlu mengatur laju penyunti­kan vaksin. “Ya, agar tidak ada kekosongan vaksin Covid-19 nantinya,” tutur eks Direktur Utama PT Inalum itu.

Hingga kemarin, vaksinasi Covid-19 di Indonesia sudah menembus angka 10 juta dengan kecepatan harian mendekati 500 ribu dosis per hari. Pemerintah akan menaikkan target secara perlahan dise­suaikan dengan ketersediaan vaksin.

Dari Januari hingga Maret 2021 ketersediaan vaksin se­banyak 3 juta dosis, sehingga target vaksinasi 100 ribu dosis per hari selesai dalam enam pekan.

Baca juga : Yang Sudah Divaksin Lengkap Masih Bisa Kena Corona Lho...

Untuk Maret dan April, ketersediaan vaksin sebanyak 15 juta dosis, sehingga vaksinasi bisa dilakukan 500 ribu dosis per hari selama sebulan.

Pada Mei sampai Juni, ketersediaan vaksin akan naik menjadi 25 juta dosis. Dengan begitu, penyuntikan bisa di­lakukan sampai 750 ribu per hari. “Mulai Juli itu (ketersediaan vaksin) 50 juta, sehingga bisa dilakukan penyun­tikan 1,5 juta per hari,” beber Budi.

Pemerintah saat ini akan fokus mempercepat vaksinasi pada warga lanjut usia atau lansia.

Saat ini, Indonesia juga su­dah menjadi negara nomor 7 dengan suntikan vaksin Covid-19 terbanyak di dunia, di luar lima negara produsen vaksin itu.

Baca juga : Pekerja Produktif Lagi Dengan Vaksin Covid-19

“Kita nyusul Italia, Spanyol, United Arab Emirates,” ucap Direktur Utama Bank Mandiri itu. Di atas Indonesia ada Israel, Jerman, Turki, Brazil, Prancis, dan Chile. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.