Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Cek Di Sini, 5 Penjelasan Penting BPOM Soal Vaksin AstraZeneca Yang Bikin Heboh
- Lawan Guinea, Pelatih Persib: Timnas Akan Hadapi Lawan Berat
- Piala AFC U-17 Putri, Garuda Pertiwi Muda Fokus Hadapi Korsel
- 128.000 Jemaah Haji Indonesia Nikmati Fasilitas Fast Track
- Dortmund Ke Final, PSG Cuma Kurang Beruntung
RM.id Rakyat Merdeka - Obesitas atau kondisi penumpukan lemak di tubuh bisa memperburuk keadaan pasien Covid-19. Menghindarinya, jaga pola makan dan rajin olahraga.
Dokter gizi dari Himpunan Studi Obesitas Indonesia (HISOBI) Dicky Levenus Tahapary mengingatkan, obesitas terbukti memperparah kondisi sebagian orang yang positif Covid-19.
Baca juga : Jokowi Akan Turun Ke Pelosok Negeri
“Dalam data kami sekitar 60 persen pasien Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) memiliki komorbid dan obesitas,” katanya dalam diskusi virtual, kemarin.
Dia mengungkapkan, beberapa kasus obesitas dalam masa pandemi terjadi lantaran orang dewasa bekerja dari rumah (WFH). Konsumsi karbohidrat berlebih yang tak disertai olahraga, akhirnya memicu seseorang mengalami peningkatan massa atau kalori tubuh. “Perlu menghindari makan camilan secara berlebihan,” sambungnya.
Baca juga : Dah, Langsung Pulangin Ke Negara Asalnya Aja...
Berdasarkan hasil studi yang dilakukan HISOBI, pasien Covid-19 dengan penyakit obesitas cenderung memiliki risiko sakit yang lebih parah dari pasien dengan berat badan ideal. Direktur Kesehatan Keluarga (Kesga) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Erna Mulati menambahkan, obesitas tidak hanya bisa dialami orang dewasa, tapi juga anak. Soalnya, dalam masa pandemi, anak-anak juga belajar dari rumah. Minim gerak.
Dibutuhkan perhatian lebih orang tua untuk meningkatkan nutrisi anak, dengan menyajikan makanan bergizi tinggi. Jangan makanan cepat saji! “Tinjau kembali makanan siap saji yang ada di rumah,” imbau Erna.
Baca juga : Takut Covid-19 Boleh, Paranoid Jangan Dooong...
Sementara pembicara dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), IGusti Lanang Sidiartha mengatakan, konsumsi minuman manis lebih dari satu gelas sehari dapat memicu 3,2 kali risiko obesitas. Selain itu, konsumsi camilan tinggi meningkatkan risiko obesitas 1,5 kali. “Lemak tubuh berkorelasi negatif dengan kegiatan olahraga dan berkorelasi positif dengan kegiatan nonton TV,” ungkapnya.
Dia menyarankan, antara jam makan siang dan makan malam, minum air putih atau buah. “Jangan siapkan makanan ringan dan soft drink di kulkas,” sarannya. [JAR]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya