Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Cegah Covid-19 Dan Penyakit Lainnya
CTPS Harus Menjadi Kebiasaan Masyarakat
Kamis, 1 April 2021 07:43 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau masyarakat rajin cuci tangan pakai sabun (CTPS). Jika dibiasakan, hal ini sangat penting untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Direktur Kesehatan Lingkungan Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat (Ditjen Kesmas) Kemenkes Vensya Sitohang mengatakan, masyarakat harus membiasakan cuci tangan pakai sabun agar nantinya menjadi kebiasaan.
Selain mencegah penularan Covid-19, rutin mencuci tangan pakai sabun, juga efektif mencegah penyakit-penyakit menular lain seperti diare, penyakit kulit, hepatitis A hingga infeksi saluran pernapasan akut.
“Penyakit-penyakit itu angkanya banyak dan ada terus. Ini yang harus jadi dasar mengapa CTPS harus terus berkelanjutan,” ujar Vensya, dalam webinar peluncuran Panduan Pemicuan Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun di Sekolah/Madrasah dan Masyarakat, kemarin.
Dia mengingatkan, jika tangan yang kotor dipakai untuk menyentuh mata, hidung atau mulut, bisa memasukkan penyakit ke dalam tubuh. Kebiasaan ini harus digiatkan di semua lini, sejak anak-anak usia dini hingga orang dewasa.
Baca juga : Risma Latih 1.000 Nelayan Menjadi Sahabat Tagana
Pandemi Covid-19 telah mendorong perilaku cuci tangan pakai sabun yang baik sebagai hal terpenting dalam pencegahan penyebaran virus.
Namun, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kepatuhan masyarakat terhadap pedoman cuci tangan hanya 75,38 persen dari total 90.967 responden.
Angka ini menunjukkan, belum seluruh masyarakat menerapkan praktik cuci tangan pakai sabun, terutama di tengah pandemi Covid-19.
Bagi para pelajar dan tenaga pendidik, cuci tangan pakai sabun ini juga sangat penting. Mengingat, sekolah-sekolah di Indonesia akan dibuka kembali. Butuh panduan yang tepat untuk terus mencegah penyebaran Covid-19.
Di acara yang sama, Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Ditjen Kesmas Kemenkes Imran Agus Nurali mengingatkan waktu-waktu wajib untuk mencuci tangan pakai sabun yang harus diterapkan masyarakat.
Baca juga : Saatnya Pemda Fokus Ubah Zona Oranye Ke Zona Hijau
Yakni, setelah beraktivitas, setelah buang air besar, sebelum makan, sebelum mengolah makanan, sebelum menyusui, setelah menceboki bayi dan setelah bersentuhan dengan hewan.
“Cuci tangan pakai sabun bukan cuma selama pandemi, tapi di luar pandemi juga tetap harus dilakukan,” imbau Imran.
Dia berharap, informasi yang berulang dan berkelanjutan mengenai cuci tangan pakai sabun bisa membuat kebiasaan ini berubah jadi kebutuhan masyarakat yang akan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
“CPTS kalau diajarkan sejak usia dini akan jadi kebutuhan, sampai dewasa dia akhirnya terbiasa,” ujar Imran.
Selain memakai sabun, mencuci tangan juga harus dilakukan secara benar. Ada beberapa tahap mencuci tangan yang benar, mulai dari menggosok kedua telapak tangan dengan sabun. Kemudian menggosok punggung tangan kanan dengan telapak tangan kiri maupun sebaliknya.
Baca juga : Bio Farma Minta Kemlu Lobi India
Selanjutnya, bersihkan sela-sela jari, letakkan punggung jari saling mengunci kemudian gosok-gosokan punggung tangan, lanjut jempol tangan digosok memutar oleh tangan kiri dan sebaliknya terakhir jari kiri menguncup, gosok mundur ke kanan dan kiri pada telapak kanan dan sebaliknya.
Pentingnya cuci tangan juga membuat kalangan musisi tahun lalu turut membantu mempromosikan kebiasaan baik ini kepada masyarakat lewat lagu berdurasi 20 detik, untuk menemani cuci tangan yang benar dan menyenangkan. [DIR]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya