Dark/Light Mode

Siswa Kembali Diizinkan Belajar Di Sekolah, Guru: Kami Sudah Lama Menantikannya

Kamis, 22 April 2021 14:13 WIB
Simulasi Pelaksanaan PTM di SMP Yappa, Depok, Jawa Batat. (Foto: TIM)
Simulasi Pelaksanaan PTM di SMP Yappa, Depok, Jawa Batat. (Foto: TIM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19 disikapi positif oleh sekolah dan guru. Sekolah dapat kembali menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas dalam waktu dekat, setelah seluruh daftar periksa dipenuhi. 

Kepala SMP YAPPA Depok, Elliya HA mengatakan, kebijakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) merupakan hal yang telah lama ditunggu, baik oleh tenaga pendidik, murid, bahkan orang tua murid.

"Sepertinya PTM itu memang kemauan orang tua. Mereka merasa anak-anak sudah mulai jenuh di rumah dan orang tua agak kelelehan mendampingi anak-anak dalam melakukan proses belajar di rumah," kata Elliya dalam keterangannya, Kamis (22/4).

Baca juga : Bambro: Saya Sudah Coba Pertahankan

Dia menilai, PTM ini mendidik murid lebih disiplin dalam beraktivitas. Artinya, lebih efektif dibandingkan Proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). "Iya, lebih efektif karena menurut saya, mereka lebih disiplin dari bangun tidur, mandi, sarapan, dan jam berangkat ke sekolah. Apalagi di SMP YAPPA ini kita kan jam 06.15 sudah harus di sekolah," ungkapnya.

Sebelum PTM diterapkan, Elli akan menyosialisasikan ke wali murid terkait protokol kesehatan yang ada di sekolah. Kepada wali murid yang bersedia anaknya mengikuti PTM akan dimintai surat pernyataan kesiapan mengikuti pembelajaran di sekolah.

"Kami akan sosialisasi ke wali murid lewat zoom meeting dan akan mendata. Karena dengan begitu, kita tahu mana yang hadir dan tidak. Insya Allah yang tidak hadir kami punya teknik penyampaiannya sendiri," jelas Kepsek yang biasa disapa Bunda Elli itu.

Baca juga : Bambro Sudah Pamitan, Bahlil Menteri Investasi?

Dia pun tidak memaksa wali murid mengharuskan anaknya mengikuti PTM. Sebab menurutnya poin penting keberlangsungan PTM ini ada di izin orang tua.

"Kalau orang tua tidak siap kami tidak akan memaksa. Karena kami memahami kondisi saat ini. Jadi kami akan melaksanakan PTM kepada anak yang orang tuanya siap dulu," ujarnya.

Sejauh ini pihaknya telah menyiapkan prosedur PTM yang aman bagi siswa. Nantinya siswa yang masuk hanya berjumlah 50 persen dari kapasitas normal. Kantin pun bakal ditutup. Sedangkan bagi tamu yang datang dari luar area sekolah harus mengikuti syarat protokol kesehatan yang ditetapkan SMP YAPPA. [TIM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.