Dark/Light Mode

Deretan Pertanyaan Ajaib TWK Pegawai KPK: Lepas Hijab, Free Sex, Sampai Threesome

Senin, 10 Mei 2021 19:59 WIB
Foto: Ist
Foto: Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Koalisi Kebebasan Beragama Berkeyakinan mengungkap deretan pertanyaan aneh bin ajaib dalam asesmen tes wawasan kebangsaan (TWK) pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Perwakilan koalisi, Muhammad Isnur dari Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) mengungkapkan, TWK ala KPK dengan Ketua Firli Bahuri diketahui memiliki persoalan karena seksis.

"Ternyata tes ini juga memiliki masalah terkait kebebasan beragama berkeyakinan," kata Isnur lewat keterangan tertulis, Senin (10/5).

Isnur mengatakan, pertanyaan-pertanyaan tersebut jelas telah bertentangan dengan kebebasan seseorang untuk memiliki keyakinan tertentu terhadap ajaran suatu agama.

Menurutnya, seseorang tidak dapat dinilai atas apa yang dipikirkan dan diyakininya. "Batas keyakinan seseorang adalah hanya apabila dimanifestasikan dan pembatasan itupun terikat pada batasan tertentu sebagaimana di atas," kata dia.

Selain itu, TWK ala Firli Bahuri dkk ini juga bertentangan dengan Pasal 28G (1) “Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat". 

Baca juga : KPK Sesalkan Potongan Surat TWK Pegawainya Beredar

Juga, Pasal 28I (2) yaitu ”Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apa pun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu”.

Masih ada lagi. TWK ala Firli Bahuri ini juga dinilai melanggar Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan yang telah menjadi hukum Indonesia dengan UU 7/1984. "Hal ini adalah langkah mundur bagi kondisi pemenuhan hak-hak perempuan," ujar Isnur.

Oleh karena itu, koalisi menyatakan agar pimpinan KPK, Firli Bahuri dkk, segera membatalkan hasil tes dari tes yang bertentangan dengan UUD 1945 dan hak asasi manusia tersebut.

Tak hanya itu, Dewan Pengawas juga diminta untuk segera memeriksa pimpinan KPK, Firli Bahuri dkk, atas skandal upaya penyingkiran pegawai KPK atas dasar diskriminasi agama, keyakinan dan gender.

"Presiden segera memerintahkan dan memastikan hasil tes tersebut tidak digunakan karena memiliki kecacatan bertentangan dengan UUD 1945 dan HAM," tegas Isnur.

Beberapa pertanyaan yang dibeberkan Koalisi Kebebasan Beragama Berkeyakinan adalah sebagai berikut:

Baca juga : Alumni Pertahanan Australia Dan Indonesia Akrab, Kerja Sama Makin Jos

• “Kamu alirannya netral atau bagaimana?” tetapi tidak dijelaskan aliran netral itu bagaimana. Ada yang bertanya balik apa yg dimaksud aliran dan pewawancara juga tidak bisa menjelaskan.

• “Bersedia lepas jilbab?” dan jika tidak, dikatakan egois.

• “Ikut pengajian apa? Ustadz idola/favoritnya siapa?”

• “Hari minggu ada kegiatan apa?”

• Ditanya pendapat tentang LGBTQ

• Ditanya tentang mengucapkan Natal

Baca juga : Peran Perpustakaan Tak Boleh Kalah Sama Medsos

• Ditanya pendapat soal free sex. Saat ada yang menjawab tidak masalah kalau bukan anak-anak, konsensual dan di ruang privat, ditanya lagi, “kalau threesome bagaimana? Kalau orgy bagaimana?”

• “Kenapa belum menikah?" Kemudian ada yang diceramahi,"nikah itu enak, saat capek pulang kerja ada istri yang melayani buat ngasih minum, nyiapin, dll", atau "Jangan banyak milih buat pasangan nikah, ini saya ngasih saran aja lo"

• Ditanya mengenai donor darah. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.