Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS

RM.id Rakyat Merdeka - Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto masih "disayang" Presiden Jokowi. Buktinya, dia masih diusulkan ke DPR menjadi Duta Besar Indonesia untuk Spanyol. Namun, Terawan malah mengambil keputusan mengejutkan. Penggagas Vaksin Nusantara ini memilih mengundurkan diri dari pencalonan. Ada apa dengan Terawan ya?
Kabar pengunduran diri Terawan sudah didengar para anggota Komisi I DPR, yang bertugas melakukan fit and proper test untuk para calon Dubes. Salah satunya, diutarakan Taufiq R Abdullah.
Politisi PKB itu menyebut, nama Terawan tidak tercantum dalam Surat Presiden (Surpres) bernomor R/19/Pres/04/2021 tanggal 29 April 2021 perihal permohonan pertimbangan atas pencalonan Dubes Indonesia yang dibacakan dalam Rapat Paripurna, kemarin. “Pak Terawan mundur,” katanya, kemarin.
Baca juga : Pemerintah Daerah Harus Sigap Tangani Arus Balik
Kabar mundurnya Terawan juga didengar anggota Komisi I DPR Muhammad Farhan. Agar tidak simpang siur, Komisi I DPR pun akan menggelar rapat untuk memastikan apakah Terawan benar mundur sebagai Dubes atau tidak.
“Kita mau konfirmasi ulang. Obrolan saya dengan Pak Sekjen begitu," kata mantan penyiar radio dan presenter kuis di televisi ini.
Tak hanya dari Senayan, kabar mundurnya Terawan juga sudah sampai di Kementerian Luar Negeri (Kemenlu). Juru Bicara Kemenlu, Teuku Faizasyah mengaku sudah mendengar kabar mundurnya Terawan. “Kami mendengar hal yang sama,” katanya, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Baca juga : Kasus Covid-19 Melandai Masyarakat Jangan Santai
Soal pengganti Terawan, Teuku menyerahkan sepenuhkan kepada Presiden Jokowi. Sebab, hal itu merupakan kewenangan Presiden. “Kalau ada yang mengundurkan diri, nanti Presiden akan mengajukan nama baru,” katanya.
Terawan belum bicara alasan pengunduran dirinya. Apalagi, sejak kena reshuffle kabinet akhir Desember lalu, mantan Kepala RSPAD Gatot Soebroto ini jarang bicara di depan media.
Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menduga ada banyak faktor yang membuat Terawan mundur dari pencalonan sebagai Dubes. Salah satunya, kekecewaan Terawan terhadap pemerintah. “Bisa jadi karena kecewa atau memang karena Dubes itu bukan jabatan yang seksi lagi buat dia,” katanya, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Baca juga : Pengacara: Belum Ada Saksi yang Sebut Juliari Terima Suap
Lagi pula, lanjut Pangi, saat ini dokter yang dikenal dengan terapi cuci otak itu tengah fokus mengembangkan Vaksin Nusantara. “Bisa jadi juga dia menolak karena memang ingin serius di vaksinnya itu,” cetusnya.
Terawan memang bersikeras melanjutkan pengembangan Vaksin Nusantara. Meski sempat menuai kontroversi, namun kepastian Vaksin Nusantara muncul setelah ditekennya Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Kusumastuti Lukito, dan KSAD Jenderal Andika Perkasa pada akhir bulan lalu. MoU antara Kemenkes, BPOM, dan TNI AD tersebut menyepakati kegiatan pengujian sel dentritik terkait imunitas terhadap Covid-19 dialihkan menjadi penelitian berbasis pelayanan.
Namun, penelitian ini bukan merupakan lanjutan dari uji klinis 1 yang sempat tertunda. Uji klinis fase 1 yang sering disebut berbagai kalangan sebagai program Vaksin Nusantara ini masih harus menindaklanjuti beberapa temuan BPOM yang bersifat critical dan major. [QAR]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya