Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Juliari Disebut Perintahkan Anak Buah Ganti HP dan Banting Laptop

Senin, 7 Juni 2021 20:42 WIB
Eks PPK proyek bansos Kemensos, Matheus Joko Santoso saat bersaksi bagi terdakwa eks mensos Juliari Batubara di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (7/6). (Foto: Bhayu Aji Prihartanto/Rakyat Merdeka)
Eks PPK proyek bansos Kemensos, Matheus Joko Santoso saat bersaksi bagi terdakwa eks mensos Juliari Batubara di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (7/6). (Foto: Bhayu Aji Prihartanto/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Mantan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek bantuan sosial (bansos) di Kemensos, Matheus Joko Santoso mengakui pernah diminta mengganti nomor serta telepon genggam. Perintah itu datang lantaran informasi adanya penyadapan.

"Karena waktu itu infonya sudah mulai ada informasi ada penyadapan," ujar Matheus saat bersaksi dalam sidang lanjutan terdakwa eks mensos Juliari Batubara, di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (7/6).

Dalam persidangan, Matheus menerangkan ihwal perintah tersebut. Awalnya, dia diminta oleh mantan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) proyek bansos di Kemensos, Adi Wahyono, ke kantor Kemensos sekitar bulan Mei 2020.

"Saya pernah hari Minggu diminta datang oleh pak AW (Adi Wahyono) ke kantor dari Bandung ke kantor. Saya sampai di Bandung Jumat, minggu pagi saya ditelpon langsung disuruh ke kantor karena ada sesuatu yang mau dibicarakan. Saya nggak ingat waktu itu di bulan mei masih di putaran pertama," terang Matheus.

Baca juga : Hadiri Festival Musik Anak Jalanan, Ini Pesan Anies

Setibanya di kantor Kemensos, Matheus langsung ke ruangan Adi. Di sana, sudah ada mantan staf ahli eks Menteri Sosial (Mensos) Juliari Peter Batubara yang juga tim teknis bansos, Kukuh Ari Wibowo. Sama seperti Adi, Kukuh juga meminta Matheus juga mengganti nomor dan telepon genggam.

"Waktu itu saya diminta pak Adi mengganti hp dan nomor. Pak Kukuh juga menyampaikan juga bahwasanya agar mengganti alat komunikasi dan hp dan nomor," ungkapnya.

Namun, Matheus tak mengetahui pihak mana yang akan melakukan penyadapan. "Saya kurang tahu pasti, tapi infornya saya dipanggil Adi dan Kukuh," bebernya.

Selain Kukuh dan Adi, Matheus juga dipanggil Erwin Tobing, orang tim teknis. Pertemuan Joko dan Erwin dilakukan di waktu dan ruangan berbeda. "Saya juga dipanggil Erwin Tobing, tim teknisnya pak Juliari, di ruangan berbeda, saya menghadap sendiri. di hari berbeda," terangnya.

Baca juga : Ganjar Langsung Muji Puan Setinggi Langit

Baik Kukuh dan Erwin, saat itu menyampaikan informasi soal adanya penyadapan. Atas informasi dan perintah tersebut, Matheus setelah itu mengganti nomor dan telepon genggam.

"Saya ganti hp dan nomor," ucap dia. "Saudara bertanya nggak disadap dari KPK, polisi atau jaksa?," tanya jaksa KPK. "Masih meraba-raba saat itu," jawab Matheus.

Tak hanya diminta mengganti nomor dan telepon genggam, Matheus juga mengaku diminta Kukuh dan Adi untuk merusak dan mengganti laptop. Permintaan itu, dikatakannya, juga diketahui Erwin dan Juliari.

"Di BAP anda nomor 96: bahwa saya pernah diminta banting dan ganti laptop untuk hilangkan catatan uang komitmen dan penerimaan menteri, arahan tersebut disampaikan Kukuh dan Adi Wahyono?," cecar jaksa.

Baca juga : Ganjar Lempar Bola Ke Mega

"Betul ada permintaan itu, Cuma karena nggak ada catatan permintaan di laptop jadi saya nggak banting laptop saya," jawab Matheus.

"Di BAP yang sama, perintah itu juga diketahui Erwin dan Juliari. Karena Adi jelaskan dipanggil oleh Juliari dan dapat arahan yang sama?," tanya jaksa. "Betul," ungkapnya. [BYU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.