Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Viral Polairud Tembaki Kapal Hantu, Dikejar Dari Babel Berakhir Di Sumsel

Selasa, 8 Juni 2021 16:43 WIB
Tangkapan layar video Polairud mengejar kapal hantu di perairan Mentok, Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung (Babel) hingga ke wilayah Sumatera Selatan (Sumsel). (Foto: Ist)
Tangkapan layar video Polairud mengejar kapal hantu di perairan Mentok, Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung (Babel) hingga ke wilayah Sumatera Selatan (Sumsel). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sebuah video viral pengejaran kapal tanpa identitas, atau kapal hantu, heboh di berbagai platform media sosial. Usut punya usut, kejadian bak di film-film action ini nyata adanya. Lokasi pengejaran kapal dalam video tersebut, berada di perairan Mentok, Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung hingga ke wilayah Sumatera Selatan (Sumsel).

Dalam video, nampak helikopter Polairud mengejar kapal berkecepatan tinggi di Selat Bangka. Dari atas helikopter, petugas berkali-kali memberi imbauan dan tembakan peringatan. Namun, tak dihiraukan awal kapal. Hingga akhirnya masuk ke dalam hutan bakau.

Kapal tersebut kini telah diamankan oleh tim Direktorat Polairud Polda Kepulauan Bangka Belitung (Babel).

"Kapal tanpa identitas tersebut diamankan pada Sabtu (5/6) sekitar pukul 10.00 WIB, di dalam hutan bakau Tanjung Jati Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Provinsi Sumatera Selatan," kata Kapolda Babel Irjen Pol Anang Syarif Hidayat, Senin (7/6).

Baca juga : Termasuk Kelompok Rentan, Disabilitas Berhak Divaksin

Pengejaran kapal hantu ini berawal dari informasi dari nelayan perairan Mentok pada Sabtu pukul 06.30 WIB. Nelayan melaporkan ada kapal tanpa nama melintas di perairan Mentok dengan kecepatan tinggi, diduga membawa muatan ilegal.

Informasi itu ditindaklanjuti Wadirpolairud Polda Kepulauan Bangka Belitung AKBP Irwan Deffi Nasution dan Iptu Asmadi melaksanakan koordinasi dengan pilot heli BKO Mabes Polri. Selanjutnya, pukul 07.30 WIB, dilakukan pengarahan kepada personel dan kru helikopter yang akan berangkat mengejar dan menangkap kapal ini.

Setelahnya AKBP Irwan beserta tim berangkat menggunakan helikopter BKO Mabes Polri menuju Pulau Maspari di perairan Bangka Selatan. Saat helikopter melintasi di perairan Pulau Nangka, Sungai Selan, Kabupaten Bangka Tengah, tim melihat satu unit kapal yang melaju dengan kecepatan tinggi.

"Pilot mengarahkan helikopter mendekati kapal tersebut. Ternyata kapal inilah yang diduga membawa muatan ilegal," papar Irjen Anang.

Baca juga : Pemerintah Putuskan Diskon Tarif Listrik Berakhir Bulan Ini

Setelah mendekati target, personel mengimbau memakai pengeras suara meminta nakhoda menghentikan kapal tersebut. Namun, imbauan ini diabaikan. Lantaran nakhoda kapal tidak kooperatif, personel di helikopter memberikan tembakan peringatan ke arah haluan kapal. Tembakan peringatan ini pun tak mempan.

Karena tidak berhenti juga, personel mengarahkan tembakan ke badan kapal. "Namun tetap kapal tetap melaju kencang," ujar Anang.

Dikatakan Anang, Wadirpolairud AKBP Irwan dan tim sempat melihat salah satu ABK kapal membuang sesuatu ke laut. Setelah melihat aksi ABK itu, personel kembali melepaskan tembakan ke arah kapal. Namun, nakhoda kian nekat dan mempercepat laju kapalnya meninggalkan perairan Babel.

Hingga akhirnya nekat menerobos hutan bakau yang lebat di Tanjung Jati, Kabupaten OKI, Sumsel Kapal berhenti karena menabrak kayu besar di dalam hutan bakau. Sayangnya, nakhoda dan ABK berhasil melarikan diri ke dalam hutan bakau.

Baca juga : Mahfud MD Beberkan Sejarah Hari Lahir Pancasila

Dalam operasi itu, tim menemukan barang bukti kapal berkecepatan tinggi yang masih berada di dalam hutan bakau. "Karena lokasi tersebut berlumpur, jadi sangat sulit mengevakuasi kapal itu, karena harus menunggu air pasang tinggi untuk mengeluarkan barang bukti dari dalam hutan bakau," pungkas Irjen Anang. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.