Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Gagalkan Peredaran Sabu 1,1 Ton
Jenderal Sigit Makin Bersinar
Selasa, 15 Juni 2021 07:20 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Usai berhasil membereskan masalah pungutan liar alias pungli dan tindak premanisme di Pelabuhan Tanjung Priok, Polri di bawah pimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kembali meraih prestasi gemilang. Yang terbaru, korp baju cokelat sukses menggagalkan peredaran sabu seberat 1,1 ton. Dengan keberhasilan ini, nama Jenderal Sigit pun semakin bersinar.
Pengungkapan peredaran sabu ini dilakukan Ditnarkoba Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Pusat. Pengungkapan dilakukan di empat lokasi berbeda, yakni Bogor, Bekasi, Jakarta Timur, dan Jakarta Pusat, sepanjang Mei hingga Juni 2021. Sabu tersebut berasal dari jaringan Timur Tengah. Total yang diungkapkan sebanyak 1.129 kilogram.
Sigit menerangkan, pelaku pengendara sabu tersebut melibatkan warga negara asing (WNA) yang masih berstatus narapidana Lapas Cilegon, Banten. "Transaksi narkoba jaringan Timur Tengah kali ini, mereka bekerja sama dengan WNI maupun asing yang menjadi narapidana Lapas di Cilegon," ungkapnya, di Polda Metro Jaya, kemarin.
Baca juga : Ditjenpas Ikut Gagalkan Peredaran 1.129 Ton Sabu Jaringan Internasional
Ini bukan pertama kalinya Polri menggagalkan peredaran narkoba jaringan Timur Tengah. Sebelumnya, Polri telah mengungkap dan menyita 2,5 ton sabu. Jika dihitung sejak Januari tahun ini, jumlah yang disita sudah mencapai lebih dari 5 ton.
Dengan penggagalan ini, Sigit menyebut 5,6 juta jiwa selamat dari narkoba. Jika 1,1 ton ini diuangkan, angkanya sekitar Rp 1,6 triliun, dengan asumsi harga sabu di pasaran Rp 1,5 juta per gram.
Dengan masih maraknya peredaran sabu, Sigit ingin membentuk Kampung Tangguh Narkoba. Ia sudah memerintahkan seluruh Kapolda untuk melaksanakan niatnya. "Saya minta untuk Kampung Tangguh Narkoba diciptakan di seluruh Indonesia untuk menekan peredaran narkoba," pintanya.
Baca juga : Lawan Varian Baru Covid-19, Yuk Vaksinasi
Dalam kasus ini, polisi menangkap 7 orang tersangka. Mereka adalah NR alias D, HA alias A, NW alias DD, CSN alias ES (WN Nigeria), UCN alias EM (WN Nigeria), dan AK. Selain itu, ada tersangka H alias Ne yang masih DPO. Para tersangka dijerat Pasal 114 ayat (2) subsider Pasal 115 ayat (2) lebih subsider Pasal 112 ayat (2) Juncto Pasal 132 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman maksimal hukuman mati.
Melihat keberhasilan ini, Anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon memberi acungan jempol ke Jenderal Sigit. Effendi juga yakin, kinerja Kapolri tidak akan kendor. "Karena dia didampingi tim yang bagus," ulasnya, saat dihubungi Rakyat Merdeka, tadi malam.
Politisi PDIP ini juga memuji gaya Sigit yang menggunakan pendekatan humanis dalam menyelesaikan kasus. Contohnya, saat penindakan pungli dan tindak premanisme di Tanjung Priok, tidak ada kabar satupun jajaran polri yang dipecat atau dimutasi.
Baca juga : Petani Tebu Merasa Beban Makin Berat
Pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Kertopati juga mengapresiasi kinerja Sigit. Menurutnya, penanggulangan kejahatan pungli dan peredaran narkoba harus digalakkan tanpa pandang bulu. Dia menilai, Sigit bakal terus melanjutkan aksi-aksinya ke depan.
"Kelihatannya Kapolri Jenderal Sigit akan konsisten mengatasi masalah pungli, narkoba, terorisme. Karena tiga hal ini termasuk yang merusak tatanan negara," ucap wanita yang akrab disapa Nuning ini. [MEN]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya